18 Tahun Perjalanan Tanjabtim, Pembangunan Meningkat Pesat

1578 views

MUARASABAK-21 Oktober 2017 ini, Kabupaten Tanjung Jabung Timur memasuki usia 18 tahun. Sejarah panjang dengan sejuta cerita mengiringi perjalanan daerah yang berada disisi paling timur Provinsi Jambi itu. Para pemimpin silih berganti, punjurus-jurus yang digunakan. Menghasilkan harmoni derap pembangunan yang saling bertitik temu. Kampung-kampung yang dulu tersisih kini lebih sumringah. Masih perlu kerjakeras dan komitmen agar berbenah jadi lebih mudah. Seni memimpin jadi motor paling efektif menggerakkan roda pembangunan.

Perkembangan jalan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur tercatat mengalami peningkatan. Saat ini, 45,199 KM ruas jalan sedang dalam upaya peningkatan. Dengan demikian, hingga Agustus 2017 jalan yang ada di kabupaten ini tercatat sepanjang 993,88 KM. Namun,separuhnya sudah rusak.

Dari data Bapppeda, 10,57 persen menyatakan rusak berat dan 24,51 persen lagi rusak sedang. Sisanya, 11,5 persen dalam kondisi rusak ringan. Tahun ini juga sedag dibangun 19 unit jembatan permanen. Dengan panjang garis pantai 191 KM, ditambah tujuh alur sungai besar yang panjangnya mencapai 2.055 KM, membutuhkan banyak dermaga sebagai sarana penunjang produktifitas masyarakat. Keberadaan dermaga ini menyebar di berbagai tempat.

Kepala Dinas Perhubungan, Hadi Firdaus mengatakan, hingga 2016 telah dibangun 101 dermaga. Kontruksinya beragam, ada beton sebanyak 10 dermaga, besi 21 dermaga,dan kayu 70 dermaga. Untuk yang berkontruksi kayu, Pemkab bertahap akan meningkatkannya jadi dermaga besi dan beton.

Saat bersamaan, Pelindo II juga membangun satu pelabuhan pengumpul dan dua pelabuhan pengumpan. “Kementerian Perhubungan membangun juga satu pelabuhan utama,” jelas Hadi Firdaus.

Masalah yang masih perlu penanganan ekstra adalah kelistrikan. Meski capaian rasio electricity untuk kecamatan pada 2016 sudah seratus persen, tidak demikian dengan desa dan kelurahan. 11 desa masih belum terlayanij aringan listrik. Begitupula rumah tangga yang masih dibawah targe tnasional. Hingga 2017 capaian target itu baru 85,24 persen, sedangkan target nasional sebesar 92,75 persen.

Bupati Tanjabtim, Romi Hariyanto berharap Pemerintah Provinsi Jambi dapat membantu pembangunan jaringan listrik melalui kegiatan provinsi atau DAK Provinsi. Dilanjutkan Romi,untuk pemenuhan listrik di Tanjabtim telah beropersi gardu induk dengan kapasitas 30 megawatt.

Terakhir, PLN berencana membangun mobile power plant (MPP) berkapasitas 100 megawatt. Rencana tersebut telaht ertuang dalam RPJMN 2015-2020. Pembangunan MPP sendiri direncanakan dilokasi rencana pembangunan CNG di Kelurahan Paritculum II, tepat disebelah gardu induk. Beroperasinya MPP ini kelak akan menjadi pemasok utama listrik Tanjabtim dan sekitarnya. Pembangunan MPP ini sejatinya dikerjakan tahun ini, namun karena terjadi kendala teknis persyaratan, pembangunannya diundur ke 2018.

Untuk bahan pembangkit MPP Ini, Romi menegaskan tetap menggunakan quota pengelolaan gas yang diberikan SKK Migas melalui PT. PetroChina kepada Pemkab Tanjabtim. Kuota yang diserahkan ke Pemkab Tanjabtim itu sebesar 10 MMBTU. Melalui BUMD, Pemkab Tanjabtim berharap segera ada kesepahaman dengan PLN terkait pemanfaatan quota gas tersebut.

Bukan hanya untuk kepentingan listrik yang akan dihasilkan, lebih dari itu Romi berharap margin keuntungan yang diperoleh BUMD dalam pengelolaan gas itu bisa menjadi sumber pendapatan baru daerah.

Romi tak menampik adanya rasa kecewa terkait lambannya BUMD merealisasikan pengelolaan gas itu. Diapun sempat merasa malu dengan pihak SKK Migas dan PetroChina yang terus menagih realisasi pemanfataan gas tersebut. Bukan tanpa alasan ,ketika dulu memperjuangkan untuk dapat hak pengelolaan itu, Pemkab Tanjabtim termasuk dia sebagai Ketua DPRD harus ngotot dan berdebat kusir. Setelah diberikan, malah pihaknya yang terkesan tak siap. Namun, kata Romi lagi, saat ini BUMD sudah memutus ikatan dengan calon investor yang akan membangun CNG dahulu. Kini CNG tak lagi diperlukan, PLN lebih memilih membangun MPP. Namun tetap saja dibutuhkan pembangunan jaringan pipanisasi dari sumber gas diunit produksi Geragai kelokasi MPP. “Jaraknya sekitar dua belas kilometer. Kita harapkan investor baru mitra BUMD kali ini bisa lebih berkomitmen melaksanakan kewajibannya dengan baik,” ucapnya.

Selain listrik, air bersih diakui masih menjadi kendala serius. Walau jika dipersentase kemajuan subsektor ini cukup signifikan dibanding awal pemekaran, tetap saja pemkab masih harus bekerja keras mengoptimalkan layanan ini. Pasalnya, cakupan rumah tangga dengan air bersih layak hingga saat ini baru mencapai 52,86 persen.

Dari jumlah itu, yang disediakan sistem penyediaan air minum (SPAM) yang dibangun pemkab barulah 21,04 persen meliputi Kecamatan Dendang, Rantau Rasau, Nipahpanjang, Sadu, Muarasabak Barat, Muarasabak Timur, Geragai, Mendahara dan Mendahara Ulu. SPAM ini layaknya PDAM di perkotaan. Hingga saat ini sudah terpasang sejumlah 6.785 sambungan rumah.

Sisanya, sebagian masyarakat masih mengandalkan air hujan dan sumur. Upaya mendukung layanan ini, pemkabTanjabtim bersama Kementerian PUPR juga menganggarkan program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) yang dialokasikan pada 19 desa. “Saat ini sedang berjalan,’’kata bupati Romi.

Untuk sarana telekomunikasi saat ini di Tanjabtim telah berdiri 67 pemancar dari sembilan provider. Namun dari total 93 desa dan kelurahan yang ada, masih ada 29 desa dan empat kelurahan yang belum terjangkau signal. Padahal, ketersediaan jaringan seluler sangat besar pengaruhnya bagi kehidupan masyarakat. Dalam waktu bersamaan, saat ini juga sedang berlangsung pembangunan jaringan fiber optik.

Untuk tahap awal masih di seputaran perkantoran Bukit Menderang. Di awal memerintah, duet Romi – Robby juga membentuk OPD Informasi dan Komunikasi. Romi – Robby menaruh harapan besar pada OPD baru ini. Keduanya ingin Tanjabtim terdepan dalam pelayanan. Karena itu, kerja besar membangun sarana prasarana informasi dan komunikasi yang mendukung tata kelola pemerintahan moderen dipercayakan pada OPD ini.

Dari sektor pertanian pangan, perkebunan, peternakan dan perikanan yang merupakan kontributor bagi 20 persen total PDRB, sangat menentukan kesejahteraan sebagian penduduk Tanjabtim. Potensi padi, jagung dan kedelai lumayan besar.

Untuk mengamankan potensi ini dari alihfungsi lahan, Pemkab Tanjabtim telah menerbitkan peraturan daerah No 18 tahun 2013 tentang perlindungan lahan pertanian berkelanjutan yang diiringi dengan pemberian bantuan kepada petani berupa bibit ternak, saprodi, perbaikan irigasi dan peningkatan jalan usaha tani. Kinerja di sektor ini cukup menggembirakan, namun masih sangat mungkin untuk ditingkatkan. Areal tanaman padi daerah ini masih seluas 19.472 hektare dengan produksi 4,62 ton per hektare.

Agar produktifitas kian meningkat, sejumlah program terus digalakkan, salah satunya Gertak Tanpa Dusta (gerakan tanam padi dua kali setahun). Pola kerja petani juga terus dibenahi, peralatan moderendisuplay untuk memudahkan kegiatan mereka. Sejauh ini telah disebar sedikitnya 314 handtraktor, 167 powerthresher, ditambah yang belum lama ini diserahkan berupa 4 traktor mini, 10 handtraktor mini, 4 cultivator, 4 risetranspalanter, 16 pompa air, 19 mesin rumput dan 24 unit handsprayer.

Sebagai daerah dengan potensi kelautan dan perikanan terbesar di Provinsi Jambi, Tanjabtim masih mengharapkan peran serta para investor menggarap potensi ini. Karena itu, dalam berbagai kesempatan, baik Romi Hariyanto maupun Robby Nahliyansyah selalu mendengungkan terbukanya peluang investasi di sektor ini. Pemerintah daerah siap mendukung tumbuhnya investasi di sektor ini.

Potensi perikanan tangkap sendiri tahun lalu tercatat 23.491.54 ton ditambah produksi perikanan umum 319 ton. Sedangkan hasil budidaya dan kolam tahun lalu mampu memproduksi 291 ton. Pemkab Tanjabtim telah menggelontorkan bantuan bagi pembuatan kolam, kolam terpal, budidaya sistem bioflok, tambak vaname.  Selain berkaitan dengan upaya meningkatkan taraf hidup masyarakat pesisir yang masih mendominasi kemiskinan, bergeraknya sektor ini juga berkolerasi kuat dengan upaya pembangunan pariwisata khususnya wisata bahari dan wisata minat khusus lain yang banyak tersebar di sepanjang 191 KM garis pantai Tanjabtim.

Pemkab Tanjabtim sangat menyadari, bersandar pada migas sebagai sumber pembiayaan pembangunan terbesar saat ini tidaklah bijak. Karena itu, pariwisata adalah salah satu yang harus segera digarap. Soal potensi, daerah ini punya sebaran potensi wisata cukup banyak.

Ada Taman Nasional Berbak dengan kekayaan flora dan faunanya, ada pantai Cemara yang terkenal dengan burung migran, situs sejarah makam Orang Kayo Hitam, berbagai ritual budaya seperti mandi Syafar, mandi di Kilung, Tarinai dan berbagai atraksi budaya lainnya yang selama ini menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Tanjabtim. Terbaru, sejalan dengan Gerakan Revolusi Oranye – kampanye pengembangan buah nusantara secara revolusioner dalam skala perkebunan – Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi juga membantu pembangunan kebun buah skala orchard di areal KTM (kota terpadu mandiri) Geragai.

Program ini direncanakan berorientasi agrowisata. Pada 2016, dari total rencana bantuan perkebunan seluas 50 ha, telah teralokasi seluas 30 hektare. Untuk durian dan lengkeng yang merupakan tanaman unggulan dibantu 12 dan 7 hektar. Sedangkan untuk jeruk dan buah naga sebagai tanaman sela, dibantu 6 dan 5 hektare.

“Kita juga akan bangun 750 hektare kebun buah skala desa yang akan disebar di sejumlah desa. Nantinya semua akan saling terkoneksi sebagai daya tarik agrowisata,” ucap Romi.

Membangun pariwisata yang efektif, dikatakan Romi, semestinya dengan bergandeng tangan antara pemkab, pemprov, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta pihak – pihak terkait lainnya. Sadar akan keterbatasan, Romi membuka kran sektor ini bagi investor yang berminat. Tahun depan juga dimulai pembangunan sirkuit bertaraf nasional di Kelurahan Paritculum I. Direncanakan, sirkuit ini akan berdiri di lahan seluas lebih kurang 45 hektare.

Lokasi sirkuit hanya terpaut tiga setengah kilometer dari lokasi perkebunan buah KTM Geragai dan sembilan kilometer dari Taman Selaras Pinang Masak Jembatan Muara Sabak. Untuk ke perkampungan nelayan Kualajambi yang dikenal dengan kuliner seafoodnya pun hanya setengah jam perjalanan. Romi menyatakan keseriusannya membangun sirkuit itu di dukung oleh masyarakat. Niat membangun sirkuit di Tanjabtim berangkat dari latar belakang hobby Romi – Robby yang sama pada otomotif.

Mereka melihat peluang besar dari ketersediaan sirkuit di Tanjabtim. Selain menghasilkan pendapatan bagi daerah, kehadiran sirkuit di Tanjabtim akan sangat membantu penyaluran bakat para crosserse Provinsi Jambi bahkan Sumatera. Adanya sirkuit ini akan dikemas menjadi rangkaian wisata yang terkoneksi dengan potensi wisata bahari, agrowisata, wisata religi maupun wisata alam yang tersedia.

Di tahap awal, Romi – Robby berkeyakinan hadirnya perkebunan buah dan sirkuit tersebut akan membuat pertumbuhan sektor pariwisata meningkat lebih cepat. Hotel dan rumah makan akan tumbuh sebagai efek dari tingginya aktivitas wisata. “Apalagi akses ke Tanjabtim ini sudah semakin baik dan lancar,’’imbuhnya.

Sumber Daya Manusia

Pembangunan sumber daya manusia tidak bisa lepas dari pembangunan kesehatan dan pendidikan. Keduanya ibarat kewajiban pokok agar estafet tanggungjawab pembangunan daerah bisa terus berkelanjutan. Besarnya anggaran yang dikucurkan pada kewajiban ini dipastikan terus menerus setara dengan hasil yang dicapai. Sebagai daerah baru, Tanjabtim punya tantangan cukup komplek terkait hal ini. Makanya, sejak pemerintahan berjalan tahun 1999 silam, keduanya selalu ditempatkan pada prioritas utama selaian infrastruktur jalan dan jembatan.

Hasil dari kebijakan itu menampakkan pertumbuhan signifikan yang tergambar dari indikator umumnya. Misalnya angka harapan hidup yang sudah mencapai 65,5 tahun, angka kematian bayi yang tinggal 21,29 per 1000 kelahiran dengan angka kematian ibu yang hanya tinggal delapan orang. Sementara prestasi tertinggi adalah cakupan persalinan oleh bidan atau tenaga medis yang sudah mendekati angka 92 persen.

Pola hidup masyarakat adalah poin penting yang terus diperbaiki. Akseptor KB meningkat sngat signifikan, begitu pula ibu yang memberikan ASI ekslusif pada bayinya. Tahun lalu, 58 persen bayi yang baru lahir mendapat ASI ekslusif. Tingginya peningkatan pemahaman masyarakat terhadap pentingnya kesehatan adalah buah dari kebijakan pemkab menempatkan minimal satu tenaga medis di setiap desa.

Guna efektifitas layanan RSUD, Romi – Robby tahun ini sudah menggelontorkan reward bagi dokter spesialis. Tak tanggung, setiap dokter spesialis berhak mendapat tunjangan hingga lima belas juta rupiah. Fasilitas RSUD juga akan segera dibenahi. Pasien yang menginap di RSUD itu harus dibuat nyaman sehingga menjadi motivasi agar segera sembuh dari sakitnya.

Tanjabtim patut bersyukur, peningkatan kesehatan berbanding sejajar dengan peningkatan kualitas pendidikan masyarakat. Pada tahun yang sama, Human Development Indeks (HDI) SDM Tanjabtim mampu mencapai 61,88 poin. Sedangkan angka partisipasi murni SD dan SMP / sederajat sudah sama – sama mencapai lebih 90 persen. Pun tingkat kelulusan siswa, baik SD, SMP maupun SMA sudah sangat membanggakan.

Terkait bidang pendidikan, Romi – Robby konsisten mengalokasikan sedikitnya 20 persen APBD. Untuk kualitas SDM yang handal, Romi – Robby  gencar mengkampanyekanTanjabtim bebas narkoba. Di saat bersamaan, dukungannya pada kegiatan keagamaan sebagai basic pembentukan akhlak generasi Tanjabtim juga makin intensif. Romi secara pribadi membangun rumah tahfiz Quran tak jauh dari perkantoran Bukit Menderang. Kelak saat tak lagi menjabat bupati, Romi berencana menghibahkannya kepada pemkab. Pencanangan satu haviz per desa yang merupakan program BaznasTanjabtim disambut baik Romi – Robby sebagai bagian integral upaya mempercepat peningkatan kualitas SDM Tanjabtim.

Sasaran Investasi

Di bawah kepemimpinan bupati Romi Hariyanto dan wakinya Robby Nahliyansyah, Tanjung Jabung Timursemakin dikenal. Bukan hanya oleh rekan sesama pemerintah daerah dan pusat, namun juga oleh kalanganpebisnis atau investor.
Tekad bupati Romi dan wakilnya Robby untuk menggenjot pemanfataan sumber daya alam Tanjabtim bagi sebesar-besarnya kemakmuran warganya, dibuktikan dengan kebijakan kebijakan terkait iklim investasi daerah itu.

Keduanya berkomitmen bahwa iklim investasi di daerah yang kaya sumber daya alam itu terjamin. Dukungan pemerintah bersama masyarakat Tanjabtim terhadap segala investasi yang masuk, diharapkan mampu mendorong lebih cepat minat para investor berbagai bidang untuk berusaha di Tanjabtim.

Tentu dengan tetap memperhatikan kepentingan masyarakat secara umum dan berkelanjutan. Hasil dari wujud komitmen itu membuat Tanjabtim saat ini dilirik sebagai salah satu daerah yang paling potensial bagi investor berbagai sektor usaha. Tak tanggung–tanggung, pengakuan ini diganjar prestasi oleh Frontier Consulting Group yang bekerjasama dengan Tempo Media Group.

Selama setahun lebih mengamati kinerja Romi–Robby, dan menghitung indeks kelayakan bagi investor menanamkan modalnya di daerah ini, Tanjabtim diganjar nilai 67,15 poin dan digolongkan sebagai daerah potensial bagi investasi dengan kategori gold. Penghargaan diserahkan pada malam anugerah Indonesia’s Attractivenes Award (IAA) 2017 di Westin Hotel, Kuningan, Jakarta pada Jumat malam (29/9). Bupati Romi langsung yang menerima plakat penghargaan.

Penilaian atas prestasi ini adalah penilaian objektif dan teruji secara ilmiah. Handi Irawan, CEO Frontier Consulting Group yang menjadi mitra Tempo, dalam sambutan pembukaan mengungkapkan bahwa penghargaan ini menunjukkan semakin banyaknya kepala daerah yang baik, punya komitmen dan semangat membawa perubahan cepat. Penilaian masing–masing indeks berpijak pada metodologi yang dapat dipertanggungjawabkan. “Sama sekali bukan pesanan,” tegas Handi. “Investor akan melihat hal ini sebagai garansi untuk mereka berinvestasi,” kata Handi lagi.

CEO Tempo, Toriq Hadad, juga mengapresiasi diterimanya penghargaan oleh Tanjabtim. Tempo yang dikenal tajam memperhatikan pembangunan di daerah – daerah, menilai bahwa diraihnya penghargaan ini menunjukkan semakin tingginya rasa tanggung jawab pimpinan daerah untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakatnya. Jika prestasi ini dapat terus ditingkatkan, Hadad optimis Indonesia baru yang jauh lebih maju akan segera terwujud.

Bagi Bupati Romi Hariyanto dia menjamin bahwa iklim investasi di deaerahnya akan sangat kondusif. Terutama berkaitan dengan dukungan pemerintah dan masyarakat setempat. “Kami sangat terbuka dan siap mendukung siapapun yang ingin berinvestasi, terutama yang berkaitan dengan pengelolaan bersama potensi yang tersedia,” kata Romi.

Peluang investasi di Tanjabtim sangat terbuka lebar. Karena itu akhir-akhir ini cukup banyak pihak yang menyampaikan minat untuk turut berusaha di Tanjabtim. Beberapa di antaranya mulai serius menanamkan modalnya.

Bahkan sudah ada beberapa yang diberikan izin lokasi. Namun, jelasRomi, kemudahan dan jaminan investasi yang diberikan pihaknya tetap harus diimbangi dengan sikap taat dan patuh, para investor terhadap aturan yang ada. Terutama sekali berkaitan dengan isu lingkungan hidup.

Romi berharap setiap perusahaan maupun perorangan yang berusaha di Tanjabtim memperhatikan kewajiban pengelolaan lingkungannya. Romi tidak akan mentolerir ketidaktaatan pengelolaan limbah. Dia tak segan untuk mencabut izin yang menjadi kewenangannya jika ada perusahaan yang lalai mengelola limbah dan membahayakan warganya.“Kita jamin iklim investasi berjalan baik, tapi kita juga akan tegas menindak segala bentuk pelanggaran terutama yang berkaitan lingkungan dan kepentingan masyarakat kami,” tukasnya. (Hen)

Comments

comments

Penulis: 
    author

    Posting Terkait