BPBD Provinsi Jambi Lakukan Waterboombing UPadamkan Api di Tahura

1223 views

Muara Bulian – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi, Bachyuni Deliansyah yang di temani oleh Kepala BPBD Batanghari, Nazhar, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Parlaungan beserta tim lainnya, hari ini mendatangi Kabupaten Batanghari untuk mewakili Gubernur Provinsi Jambi dan Danrem dalam rangka melihat langsung petugas-petugas yang sedang beroperasi darat memadamkan Karhutla yang terjadi di Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Thaha Syaifuddin Jambi, yang berada di Senami, Kelurahan Sridadi, Kabupaten Batanghari.

“Untuk karhutla ini terjadi di 8 Kabupaten, termasuk Kabupaten Batanghari, hari ini kami datang kesini untuk mewakili Bapak Gubernur dan Bapak Danrem selaku Satgas karhutla Provinsi Jambi, untuk melihat rekan-rekan yang sedang beroperasi darat, seperti mana yang dilihat, tahura ini pernah terjadi kebakaran Pada Tahun 2015 dan Tahun 2019 ini kembali terjadi lagi,”Kata Kepala BPBD Provinsi Jambi, Bachyuni Deliansyah, Sabtu, (24/08).

“Dan disini saya melihat banyak pohon-pohon yang sudah rapuh, saya sangat meminta sekali untuk tim manggala agni untuk menarik dulu tugas operasi darat, karena biar kami melakukan waterboombing supaya tidak terjadi lagi kejadian kecelakaan saat bertugas akibat tertimpa pohon, seperti mana yang di kabarkan,” pinta Bachyuni.

“Saya menghimbau agar para petugas untuk selalu safety, jaga kesehatan, saling berkoordinasi antara tim 1 dengan tim 2, Karena apabila sudah dilokasi biasanya anggota dari BPBD, Manggala Agni, TNI dan Polri ini terkadang berkerja lupa karena panggilan tugas, jadi tidak menyiapkan diri, pesan saya sekali lagi agar petugas untuk selalu safety,” imbaunya.

Lanjut Bachyuni, Untuk ketegori kebakaran sendiri, Kabupaten Batanghari tanahnya masih dikategorikan tanah yang mengandung mineral, jadi masih dalam kategori sedang. Terkecuali untuk seperti Kabupaten Muara Jambi, Tanjab Timur, Tanjab Barat itu termasuk kategori yang sulit dilakukan jika dengan pemadaman darat karena tanahnya gambut, biasanya itu kami minta untuk waterboombing.”Disini saya melihat kondisi tahura secara langsung, pohon-pohonnya sudah banyak yang lapuk sehingga untuk tim darat yang betugas itu kita minta stop dulu, biar kami melakukan waterboombing saja, dan setelah melakukan waterboombing baru kita dalami lagi,” ujarnya. (RUD)

Comments

comments

Penulis: 
    author

    Posting Terkait