TANJAB BARAT-Sepertinya pengerjaan Proyek pembangunan Sport Center yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang telah direncanakan pada 2013 silam ternyata hingga kini tidak kunjung selesai. Bahkan Proyek pembangunan itu sendiri sudah masuk sebagai bagian dari prioritas pembangunan daerah.
Wakil DPRD Kabupaten Tanjabbar, Ahmad Jafar menanggapi terkait hal tersebut mengatakan,bahwa tidak selesainya proyek pembangunan sport center yang telah dikerjakan diakibatkan karena memang tidak ada keinginan dari Pemerintah Daerah untuk menyelesaikannya,padahal bangun yang dikerjakan sebelumnya sudah menelan dana yang cukup besar.
” Dalam program yang dilaksanakan pemerintah daerah ini sudah masuk dalam RPJMD oleh karena itu, saya mengingatkan kembali bahwa pembangunan ini harus selesai,” cetusnya kepada awak media
Selan itu,Indikasi ketidak inginan pemerintah daerah untuk menyelesaikan proyek pembangunan sport center ini tampak dari tidak adanya perkembangan pembangunan yang telah dianggarkan sebanyak tiga kali tersebut.
Dengan kondisi seperti itu seharusnya Kabupaten Tanjabbar telah memiliki bangunan Gor jika Pemerintah Daerah serius melaksanakan pengerjaan yang dilakukan
” Minimal seharusnya pembangunan Gedung olahraga itu sudah selesai. Ketika banyak yang bertanya kenapa ini tidak selesai, ya karena memang politikal wilnya tidak kuat, yang seperti ini butuh politikal wil yang kuat,” sebutnya
Diakuinya,pihaknya mengkritik terkait bahasa Sport Center, yang kata Jakfar bahasa tersebut bukan berasal dari DPRD
” Bahasa Sport Center itu dari dinas pemuda dan olahraga, bukan berasal dari kita.” Ucapnya.
Ia mengatakan jika pembangunan proyek sport center ini tidak lagi dikerjakan pada tahun 2019 lalu, sementara pada tahun sebelumnya telah menghabiskan anggaran sebesar Rp.16.604.258.000.
” 2013 sudah masuk dalam perencanaan, sudah kita anggarkan. Kalau untuk detailnya saya tidak tahu tapi yang jelas angkanya di atas lebih dari Rp30 miliar,” Sebutnya.
Lanjut dikatakannya, jika memang pemerintah serius untuk menyelesaikan pembangunan tersebut, minimal saat ini Kabupaten Tanjabbar sudah memiliki Gedung Olahraga. Namun karena tidak ada keseriusan pembangunan tersebut maka kondisi yang ada sekarang hanya tiang pancang dan cor lantai.
” Ini sudah dua tahun mangkrak tidak di kerjakan, nah artinya kalau pembangunan ini didorong maka paling tidak Gor nya saja bisa di selesaikan,” Ungkapnya
Ditambahkannya,dalam kesempatan ini membandingkan pembangunan fasilitas olahraga tersebut dengan pembangunan Balai Adat Tanjabbar. Padahal perencanaan pembangunan fasilitas olahraga tersebut sudah di rencanakan terlebih dahulu.
” Balai adat selesai, arena MTQ bisa, WFC bisa, artinya kalau Gor ini politikal wilnya kuat pasti bisa. Artinya kalau pemerintah daerah memiliki keinginan yang kuat pasti ini bisa, karena tidak di barengin keinginan yang kuat ya tidak bisa-bisa, persoalannya hanya di situ,” Pungkasnya.(by)