Dua Kecamatan Rawan Konflik

1172 views

Berita.duo.com, MUARA BUNGO – Menjelang Pemilihan Kepala Daerah yang akan digelar pada 9 Desember mendatang, Polres Bungo sudah mempetakan daerah-daerah yang berpotensi rawan akibat politik. Diantaranya ada dua kecamatan yang termasuk kategori rawan.

Saat dikonfirmasi Kapolres Bungo AKBP Bayuaji Irawan mengatakan, diantara derah yang masuk kategori rawan adalah dua kecamatan serumpun. Yakni Kecamatan Pelepat dan Pelepat Ilir. Dimana dari kedua kecamatan ini ada beberapa indikator yang ‘masuk’ untuk menjadi daerah kategori rawan I .

“Kami sudah mempetakan daerah-derah yang berpotensi rawan, saat ini yang dinyatakan berpotensi rawan adalah Pelepat atau Pelepat Ilir,” ujar Bayuaji, Kamis (10/9).

Ia mengatakan, kategori kerawanan itu didapatkan dari perkembangan situasi daerah dan perkiraan intelijen yang ada. Dimana sifatnya tentatif atau tidak dalam kondisi baku. Tergantung pada situasi dan perkembangan politik setempat.

“Salah satunya  sebagai indikatornya (basis suara yang sama antara Sudirman Zaini dan Safrudin Dwi Apriyanto, serta isu rasial),” ujar mantan Kapolres Kuantan Singingi.

Bicara potensi kerawanan sosial, ia mengatakan rujukannya adalah beberapa indikator. Namun ia sekali lagi mengingatkan bahwa sifatnya sangat tergantung situasi yang terus berkembang dan dicermati oleh intelijen.

“Karena itulah, bantu kami, biar tenang. Biar masyarakat Bungo tenang mencermati siapa yang bakal dipilih sebagai pemimpinnya. Lalu memberikan hak suara dengan nyaman, dan siapapun yang terpilih maka itulah kepala daerah kita hasil pilihan rakyat,” ujar Bayuaji lagi.

Bicara Pelepat dan Pelepat Ilir, setidaknya ada dua kandidat yang mengklaim kawasan ini sebagai basis suara. Yakni Sudirman sendiri yang asli kelahiran Di kawasan ini sebagai basis suara. Yakni Sudirman sendiri yang asli kelahiran Dusun Kotojayo, Pelepat. Serta Apri yang juga merupakan putra Pelepat Ilir.

Namun tidak hanya Pelepat dan Pelepat Ilir. Disamping beberapa daerah lainnya, kawasan perbasan Jujuhan – Dharmasraya juga tetap mendapat atensi utama. Pasalnya kawasan ini masih terjadi saling klaim wilayah antara Provinsi Jambi dan Sumatera Barat.

Pada zona saling klaim ini, terdapat cukup banyak pemilih. Mobilisasi pemilih dan persoalan lainnya terus dicermati oleh kepolisian agar tidak menjadi bibit perpecahan.

“Tetap jadi atensi kita. Semua kita cermati, agar tidak ada gesekan sekecil apapun agar situasi tetap kondusif.,” tutupnya. (Ah)

Comments

comments

Penulis: 
    author

    Posting Terkait