Ini penuturan warga sridadi terhadap oknum ustad yang di duga cabuli pasiennya.

2291 views

Batanghari – Pada Senin (8/5) warga Kelurahan Sridadi kecamatan Muara Bulian dihebohkan dengan perbuatan yang dilakukan oknum Ustad berinisial GA (36) yang diduga telah melakukan pelecehan seksual terhadap pasiennya. GA oknum ustad yang berasal dari Desa Kalongan Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang tersebut melancarkan aksinya dengan berdalih melakukan pengobatan dengan metode ruqiyah. “Katonyo dio tu biso ngobati orang sakit dengan caro di ruqyiah, dax taunyo itu cuman modus.” Terang Yanur lurah Sridadi pada Senin (8/5.red).

Banyak warga sridadi yang tak menyangkan bahwa GA yang dikenal sebagai ustad tega melakukan perbuatan tak senonoh tersebut.

Hal ini di dapati saat wartawan RJC.CO mendatangi rumah salah seorang warga yang di gunakan GA sebagai tempat praktek di RT 07 Lorong Bersama. Namun rumah warga yang berinisial WD tampak lengang, tak nampak ciri-ciri bahwa penghuni rumah ada di tempat saat itu dan keadaan lingkungan sekitar pun nampak sepi. Namun tak berselang berapa lama melintas seorang wanita paruh baya.

Saat wanita tersebut di tanya terkait GA oknum ustad cabul, wanita paruh baya yang tidak ingin identitasnya disebutkan tersebut mengatakan bahwa GA dalam melakukan prakteknya berpindah-pindah dari satu rumah kerumah warga lainnya. “Dio tu pindah-pindah pak, kadang di sini, seminggu lagi di rumah warga yang lain.” Ujar wanita tersebut.

Namun ketika wanita paruh baya tersebut ditanya terkait identitas dan alamat korban, Wanita tersebut mengaku tidak mengenal korban. Pasalnya pasien yang melakukan pengobatan maupun jamaah GA banyak yang berasal dari luar daerah. Selanjutnya wanita paruh baya tersebut mengatakan bahwa GA biasanya sering melakukan aktifitasnya di mushola Miftahul Jannah di RT 08 Kelurahan sridadi. “kemaren tu dio sering buat pengajian di mushola di rt 8 tu, cubo be ke situ mungking orang dekat situ tau.” jelasnya.

Sesampainya di Mushola yang dimaksud tampak beberapa ibu-ibu yang tengah duduk santai di salah satu warung didekat mushola. Saat di tanyai terkait aktifitas GA di mushola tersebut, ibu-ibu tersebut membenarkan bahwa di mushola tersebut sering di adakan pengajian oleh GA bersama jamaahnya. “Memang ado kemaren tu pengajian di sini, kadang sampe jam 3 subuh, malah ado yang nyampe jam 5 subuh. Tapi kalo kami dak pernah ikut pak, butuh istirahat jugo.” Tutur ibu-ibu tersebut.

Warga sekitar mushola mengaku tidak merasa terganggu dengan aktifitas yang dilakukan GA, akan tetapi mereka hanya tidak menyangka jika GA yang dikenal sebagai ustad tersebut tega melakukan tindakan keji terhadap pasiennya. “kalo ganggu tu dak pulak la. Tapi yo kok tega gitu, padahal dio tu kan ustad.” Timpal ibu-ibu lainnya.

Bukan hanya warga yang tak menyangka, Mustopa Ketua RT 07 yang sempat mengikuti pengajian tersebut tak menyangka dengan perbuatan yang dilakukan GA kepada pasiennya. “sayo malah baru tau tadi malam pak (kemarin,red),” ujar pak mustopa dengan logat jawa.

“saya ini tidak bisa mengatakan apakah menyimpang atau tidak. Selama saya ikut pengajian tidak ada yang salah kok pak, beliau (ustad,red) bahkan sering ngajak ziarah kubur dan ngaji bersama.” terang pak mustopa.

Terpisah Kanit PPA Reskrim Polres Batanghari Ipda Ritma Jayanti, mengatakan hal ini masih dalam proses penyidikan oleh pihaknya. Tidak banyak informasi yang didapat, namun dirinya membenarkan akan kejadian tersebut dan pihak polres batanghari saat ini masih melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi. “masih dalam proses penyidikan mas. Nanti kalau sudah terang dan jelas informasinya akan kita beritahu kok,”sebutnya.

“terkait sanksi atau pasal yang akan dikenakan kita lihat dulu unsur-unsurnya, apakah memenuhi atau tidak setelah itu baru bisa kita kasih tindakan. Saat ini kita juga sedang menyelidiki dimana keberadaannya.”tandas Ipda Ritma. (hnv)

 

Comments

comments

Penulis: 
    author

    Posting Terkait