Ketua Komisi III DPRD Provinsi Jambi Pauzi Ansori : Bronjong Koto Rami Ambruk Harus Bangun Ulang

1242 views

Rakyat Jambi.co -Pasca Ambruknya Bronjong jalan milik provinsi Jambi, Desa Koto Rami Kecamatan Lembah Masurai terus mendapat kecaman dan sorotan di tengah masyarakat. Kali di soroti oleh Ketua Komisi III DPRD Provinsi Jambi Ahmad Fauzi Ansori dan meminta kepada pihak OPD teknis, memberi tekanan agar rekanan yang mengerjakannya untuk membangun ulang.

Hasil pantauan dari politisi Demograt tersebut Fauzi, dilokasi terlihat Bronjong yang amblas tersebut. Katanya, dugaan sementara memang ada kesalahan dari pihak kontraktor, karena dibagian tapak tidak dibuat secara lebar.

Dengan kondisi tersebut, artinya bronjong yang amblas tersebut tidak mungkin diperbaiki setengah-setengah saja namun harus dibongkar dan dibuat ulang.

Meski demikian, tidak rekanan berjanji akan memperbaiki bronjong tersebut dan pihak pengawas juga akan stand by di daerah itu untuk mengawasi proyek tersebut.

“Harus bangun ulang. Saya sudah panggil kontraktornya, dia berjanji akan memperbaikinya,” katanya.

Bangunan yang dikerjakan kontraktor melelaui CV. WAY SALAK ini menggunakan dana APBD Provinsi Jambi Tahun Anggaran 2020 ini dengan pagu dana Rp. 4.500.000.000.

Fauzi Ansori menerangkan, proyek tersebut memang awalnya dianggarkan dengan dana Rp 4,5 miliar, namun karena pandemi Covid-19 ini, anggaran tersebut dikerucutkan menjadi Rp 1,5 miliar.

Dia berharap agar konsultan pengawas dan juga kontraktor membangun Bronjong tersebut sesuai dengan RAB, sebab dana yang digunakan tersebut merpakan uang rakyat.

“Ini dana dikutip dari uang rakyat, jadi memang harus betul-betul pekerjaan bisa dimanfaatkan oleh rakyat. Di ruas jalan itu banyak persoalan, sudahlah jalannya sempit, banyak sekali yang tebing-tebing yang rawan longsor yang harus ditangani tetapi karena kondisi keuangan daerah kita hari ini memang sangat memprihatinkan kita berikan mana yang sangat rawan saja,” ucapnya.

Dengan ambruknya Bronjong tersebut, Fauzi berharap kepada OPD tenis harus tegas terhadap rekanan yang mengerjakannya, untuk kembali memperbaikinya, jangan sampai kejadian serupa terulang kembali.

Selian itu, bangunan bronjong ini juga diduga kuat, tak mampu menahan tebing lantaran pondasi kurang dalam dan permasalah teknis lainya.

Akibatnya bronjong dengan ketinggian 17 tingkat tersebut tidak kuat menahan terbing, dan mengakibatkan bonjong tersebut longsor dan nyaris rata dengan tebing. (*/mt)

Comments

comments

Penulis: 
    author

    Posting Terkait