rakyatjambi.co,KUALA TUNGKAL- Warga binaan atau narapidana (napi) di Lapas kelas IIB Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi September 2017 ini mendapat pelatihan teknis budi daya ikan patin dan tanaman hortikultura.
Pelatihan ini merupakan program kerjasama pengembangan UMKM antara kantor perwakilan Bank Indonesia dangan Kemenkumham Jambi.
Upaya ini diharapkan dapat memberdayakan ratusan penghuni yang di lapas yang berkedudukan di Kecamatan Bram Itam, Kabupaten Tanjung Jabung Barat itu.
Kepala Lapas Kelas IIB Kuala Tungkal, Wahyu Hidayat mengatakan, program bantuan dari Bank Indonesia tersebut menjadi langkah agar warga binaan yang kembali pada lingkungan masyarakat dapat diterima dengan baik. Apalagi langkah tersebut merupakan tindakan wujud nyata pemerintah hadir dimasyarakat.”Ada bantuan bibit ikan maupun bibit tanaman pertanian termasuk pendampingan. Dan nanti juga akan ada evaluasi dari Bank Indonesia. Karna ini diharapkan kegiatan ini tidak hanya berhenti sampai disini, tapi nanti berkelanjutan,”kata Kalapas Wahyu Hidayat kepada rakyatjambi.co, Rabu (13/9).
Di Lapas Kelas IIB Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat sendiri, kata Wahyu pengembangan budi daya ikan patin cukup membuahkan hasil. Diakui Wahyu, keberadaan lapas yang mengembangkan budi daya ikan tentunya menjadi sangat positif sebagai upaya memenuhi kebutuhan ikan patin dipasaran, khususnya untuk warga binaan.
Wahyu mengatakan, kehadiran lembaga permasyarakatan Lapas Kuala Tungkal yang berbasis industri setidaknya menjadi wujud nyata bagaimana pembinaan kepada warga binaan dilakukan secara maksimal.
Dari hasil pembinaan itu, diharapkan Wahyu, bisa membentuk warga binaan yang tak hanya menjadi lebih baik lagi, tapi juga produktif.”Kita minta bantu bibit untuk 8 kolam, tapi kita mau dikasih untuk enam kolam. Satu kolam itu satu ribu, jadi enam kolam jadi enam ribu. Termasuk nanti ada pakan, obat-obatan dan lain sebagainya, karna ini sifatnya bantuan sosial dari BI,”jelasnya.”Untuk tanaman hurtikultura nanti dari tim (BI) akan melihat mensurvey berapa banyak nanti dengan luas tanah yang kita tunjukan nanti bibitnya,”timpalnya.(eco)
