Unggul di Citarasa, Kopi Kerinci Masuk Pasar Ekspor Baru

584 views

JAMBI – Untuk pertama kalinya, sebanyak 4,98 ton Kopi Arabica Kerinci dengan nilai ekonomi mencapai Rp. 397,8 juta rupiah diberangkatkan ke negeri Jiran Malaysia pada 17/2 lalu.

Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Jambi mencatat komoditas unggulan ekspor Provinsi Jambi ini pada tahun 2020 mencatat kinerja ekspor sebanyak 18 ton biji kopi dengan nilai Rp. 1,6 milyar.

Kepala Karantina Pertanian Jambi, Turhadi Noerrahman melalukan monitoring tindakan karantina di Pelabuhan Talang Duku, Jambi, Selasa (23/02) mengatakan bahwa tujuan ekspor baru Kopi Arabica Kerinci tersebut yakni Negara Belgia, China, Hongkong, Jepang, Singapura dan Korea Selatan.

“Kami sangat mengapresiasi penambahan negara tujuan ekspor baru untuk Kopi Arabica Kerinci ini,” katanya.

Diketahui setiap negara tujuan ekspor memiliki aturan dan protokolnya masing-masing. Seperti halnya untuk tujuan ke Malaysia yang mempersyaratkan perlakuan fumigasi terhadap kemasannya (karung goni).

Menurut Turhadi, perlakuan fumigasi dilakukan merujuk ketentuan International Standar for Phytosanitary Measure (ISPM) No. 43, yang penerapannya sesuai dengan Standar Badan Karantina Pertanian yang mana perlakuan ini semata-mata hanya untuk pemenuhan persyaratan karantina negara tujuan ekspor.

“Apabila tidak dipersyaratkan maka langsung dapat diekspor setelah dilakukan pemeriksaan dan dinyatakan bebas hama oleh Pejabat Karantina,” jelasnya.

Perlakuan tindakan karantina (fumigasi) merupakan wewenang (kompetensi) Pejabat Karantina Tumbuhan, namun dalam pelaksanaannya dapat didelegasikan pada pihak ketiga dibawah pengawasan Pejabat Karantina Tumbuhan.

Dirinya menambahkan, di dalam pelaksanaannya, perusahaan fumigasi tersebut adalah perusahaan yang sudah diregistrasi oleh Badan Karantina Pertanian melalui program Skim Audit dan Penilaian (SAP) Badan Karantina Pertanian.

Terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil juga turut mengapresiasi penambahan negara tujuan ekspor baru untuk komoditas Kopi Arabika Kerinci. Sebagai informasi, komoditas asal sub sektor perkebunan ini dinobatkan sebagai Kopi Arabika Specialty Indonesia Terbaik Tahun 2017.

Penilaian di lakukan karena kopi memiliki rasa khas buah-buahan atau fruity, aroma rempah dan meninggalkan rasa atau aftertaste yang manis. Ditambah juga dengan bentuk biji tebal sehingga banyak disukai penikmat kopi hingga manca negara.

“Untuk dapat mencapai target nilai Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks, red) diperlukan kerjasama yang baik dengan seluruh entittas. Upayakan yang diekspor sudah dalam bentuk jadi, minimal setengah jadi,” kata Jamil.

Gratieks sendiri adalah program jangka panjang yang digagas oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sebagai upaya untuk mengakomodir semua kepentingan dari hulu sampai hilir. Progam ini dirancang untuk menggerakan roda ekonomi nasional mulai dari sisi produksi sampai proses pengolahannya, tukas Jamil. (*/Dre)

Comments

comments

Penulis: 
    author

    Posting Terkait