Laporan Wartawan rakyatjambi.co, Eko wijaya
rakyatjambi.co, KUALA TUNGKAL- Lurah Tungkal Empat Kota, Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat) Toni Bakri tertutup soal nominal aliran Dana Program NUSP-2 yang dikucurkan untuk Kelurahan yang dipimpinya itu di tahun 2016 ini.”Kalau anggaran saya tidak tau, nanti langsung ke ketua BKM (Badan Keswadayaan Masyarakat) saja. Pada saat Musdal, saat perencanaan saya memimpin. Tapi setelah pelaksanaan saya lepas ke ketua BKM,”ujar Toni Bakri Saat di Jumpai Halo Jambi dikantornya, beberapa waktu lalu.
Kelurahan Tungkal Empat Kota, merupakan salah satu kelurahan yang mendapat bantuan Program NUSP, yakni bantuan dari bank dunia untuk mengentaskan kawasan kumuh perkotaan di Kabupaten Tanjab Barat melalui Kementrian Pekerjaan Umum (PU) dan Perumahan Rakyat (Pera).
Adapun fokus Kelurahan Tungkal Empat Kota untuk pembangunan dari program ini adalah peningkatan drainase.”Tugas saya hanya melihat saja, mengontrol bener apa tidak pengerjaan nya, Kualitasnya. Selain dari itu tidak ada lagi wilayah saya disitu. Kalau tekhnis dan sebagainya itu sudah wilayah BKM,”terang Toni.
Selain terkesan tidak mau terlibat terlalu dalam, Toni juga tanpak berhati hati kepada awak media yang ingin mengkonfirmasi lebih mendetail soal dana dan volume pengerjaan drainase.
Lurah yang dikenal ramah ini enggan memberikan no ponsel Ketua BKM yang menjadi pelaksana program NUSP dikelurahannya itu dengan berbagai alasan.”Dak ada dindo tehapus, hp rusak kemarin no hilang,”tuturnya.
Sejauh ini Toni hanya bersedia memberikan alasan mengapa pihaknya lebih memprioritaskan pembuatan drainase di kelurahnnya ketimbang fokus pembangunan yang lain sesuai yang termaktub didalam Program NUSP.”Prioritas drainase, sekarang masih dalam tahap pengerjaan.kalau ditungkal empat inikan banyak air, kerap tergenang air bila hujan dan air laut pasang. Sekarang kita lihat dengan adanya drainase sudah mulai berkurang,”tandasnya.
Sebagaimana diketahui, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi mendapat jatah Rp 26 miliar melalui program NUSP-2 Kementerian PU dan Pera. Dana ini digulirkan selama tiga tahun, terhitung sejak tahun 2015 lalu hingga 2017 mendatang.
NUSP-2 (Neighborhood Upgrading and Shelter Project (NUSP) Tahap 2) sendiri merupakan program penanganan kawasan permukiman kumuh di perkotaan yang dilaksanakan melalui kemitraan antara pemerintah, masyarakat dan sektor swasta, serta penguatan kapasitas kelembagaan daerah untuk menjamin terlaksananya pembangunan perumahan dan kawasan permukiman di perkotaan yang mandiri dan berkelanjutan serta berpihak pada masyarakat miskin.
NUSP-2 dilaksanakan berbasis pemberdayaan masyarakat dan melibatkan peran aktif para pemangku kepentingan di daerah.
