Jambi – Gas Elpiji 3 Kg yang merupakan tabung gas bersubsidi untuk Masyarakat miskin, kerap disalah gunakan oleh oknum agen maupun pangkalan yang tidak bertanggungjawab, untuk meraup keuntungan pribadi.
Sulitnya masyarakat yang kurang mampu mendapatkan Tabung Gas melon itu, diduga adanya permainan dari pangkalan nakal. Kalaupun ada dijual di Warung tetapi dengam harga di atas Harga yang telah ditetapkan Pertamina dan Pemerintah.
Kekhawatiran akan sulitnya mendapatkan tabung gas bersubsidi itu, seakan menjadi momok menakutkan bagi masyarakat. Kenapa tidak, kebutuhan masyarakat terhadap gas elpiji semakin meningkat terutama bagi ibu-ibu Rumah Tangga disaat mendekati lebaran Idul Fitri nanti.
Menanggapi hal tersebut, Walikota Jambi Syarif Fasha melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) di sejumlah Pangkalan, Agen hingga ke Station Pengisian Bahan bakar Elpiji (SPBE), di hari ketiga bulan Ramadhan, Senin (29/5).
Pada kesempatan tersebut, Fasha mengatakan Distribusi elpiji 3 Kg dari Pertamina tidak pernah berkurang dan dirasakannya cukup untuk mengatasi kebutuhan masyarakat di Kota Jambi.
Namun, permainan-permainan yang terjadi di Pangkalan kerap terjadi, bahkan ada juga Pangkalan Gelap, sehingga pendistribusian yang seharusnya untuk masyarakat miskin di salah gunakan.”Seperti Toko buah, tokoh elektronik yang menjual gas elpiji 3 Kg dan itu telah kita lakukan razia. Untuk pangkalan yang langsung bersentuhan dengan masyarakat agar selalu memperhatikan siapa yang membeli,” tegas Fasha.
Selain itu, saat ini banyak tempat-tempat usaha seperti Restoran, Hotel yang terindikasi menggunakan gas melon, Fasha menegaskan kepada Lurah untuk segera menginventarisir Pangkalan yang berada diwilayahnya dan melakukan pengawasan dalam proses pendistribusian.
Fasha juga menjamin pasokan Elpiji selama bulan Ramadhan hingga Idul Fitri, masyarakat tidak perlu khawatir. “Sebab setelah melakukan Sidak di sejumlah Agen ketersedian yang ada cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” tutupnya.
Laporan Wartawan Provinsi Jambi (Syah)
