BATANGHARI – Peranan kegiatan sosial kepada masyarakat adat kali ini, dilaksanakan oleh Yayasan Agrapana Bumi Indonesia (YABI) terhadap Kelompok Adat Terpencil Suku Anak Dalam (KAT-SAD) adalah pendampingan dan pembinaan di rencana Desa Adat SAD Berumbung Bandung 3, Kejasung, Kec. Maro Sebo Ulu, Kab. Batanghari, Rabu (26/10/16).
Bentuk pendampingan nya antara lain berupa pengawalan secara administrasi dan hukum untuk terwujudnya Desa Adat SAD, serta menindak lanjuti pengajuan proposal kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Dari keterangan yang dihimpun awak media, menurut Zulkarnain selaku tim YABI bahwa SAD di lokasi tersebut masih kurang perhatian dari pihak pemerintah. Dan YABI bekerja demi terciptanya sebuah Desa Adat yang diakui oleh pemerintah daerah maupun pusat.”Kami di sini mendampingi saudara kita, masyarakat adat Suku Anak Dalam di kawasan Taman Nasional Bukit Dua Belas, Batanghari demi mendapatkan pengakuan serta terciptanya Desa Adat oleh pemerintah setempat”, jelasnya.
Dan dari pengakuan salah satu warga SAD, “Di sini kami Suku Anak Dalam, menginginkan diakui oleh pemerintah daerah ataupun kalo di sini ado rencana Desa Adat”, tegas M. Yusuf selaku Peltu Kepala Desa Adat. (Jrw)
