ilustrasi
–Kejari Bakal Panggil Kades Dan BPD–
Laporan Supriyadi Rakyatjambi.co
Rakyatjambi.com- Keberangkatan study Banding puluhan Kades Dan BPD Dalam Kabupaten Batanghari baru baru ini menyisahkan sebuah pertanyaan publik.Pasalnya kepergian Kades dan BPD yang didampingi Pihak BPMPD keluar daerah, seperti ke Bali ke Lampung,dan lain lain menggunakan Dana Desa katanya untuk study BUMDES.Jumlah anggaran yang dipergunakan untuk masing masing Desa berkisar Rp 15 juta/Desa.
Ketidak efisiensi penggunaan dana desa ini membuat lembaga swadaya masyarakat Peduli Bangsa(PB)melaporkan hal tersebut ke Kejaksaan Negeri Muara Bulian sebagaimana surat laporan No.55/LSM-PB/BTH/MJB/XI/2016 tentang dugaan penyimpangan dana Desa.
” Kami Lembaga swadaya masyarakat peduli bangsa, menilai keberangkatan Para Kades Dan BPD untuk keluar daerah merupakan bentuk pemborosan anggaran.Sepertinya keberangkatan keluar daerah ini diduga sudah terorganisir oleh sejumlah pihak.Contohnya Di Kecamatan Maro Sebo Ulu.17 Desa semuanya berangkat ke Bali katanya study banding BUMDES.”Ujar Mahyudin Sekretaris LSM PB.
Lebihlanjut dikatakan mahyudin,untuk efisiensi penggunaan anggaran baik itu Dana Desa(DD) yang bersumber dari APBN ,maupun Anggaran Dana Desa(ADD) yang bersumber dari APBD sebagaimana diatur pada program nawa cita.
“Untuk menghemat anggaran tidak perlu harus study banding ke Bali,atau keluar daerah propinsi jambi.Cukup mendatangkan Nara Sumber yang berkompeten dari luar daerah untuk ke Jambi,kalau memang itu untuk meningkasumateratkan sumberdaya aparatur pemerintah Desa.Sebutnya.
Atas kejanggalan yang kami anggap dalam penggunaan anggaran ini,kami meminta pihak Kejaksaan Negeri Muara Bulian untuk mengusut tuntas persoalan ini yang jumlah anggarannya cukup pantastis. Dua Kecamatan yang melakukan study keluar daerah berjumlah 30 Desa yakni kecamatan Maro Sebo Ulu 17 Desa dan Kecamatan Tembesi berjumlah 13 Desa.tutupnya.
