Bocah Penderita Pierre Robin Syndrome Butuh Pertolongan Pemkab Batanghari

2071 views

Muara Bulian – Jum’at, (05/07) Salah satu Warga Rt.09 Rw.02 Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Muara Bulian, Kabupaten Batanghari, Bocah kecil Bernama Nayla Khumairoh Usia 2 Tahun anak pertama dari pasangan Anggi dan Wulan dari sejak lahir telah mengalami penyakit kelainan atau bisa di sebut dengan istilah medis Pierre Robin Syndrome yaitu serangkaian kelainan kongenital yang langka.

Penyakit Kelainan ini sudah di derita Bocah kecil ini sejak lahir, yang mana balita ini hanya bisa minum susu saja yang di bantu dengan alat bantu berupa selang yang terhubung langsung ke lambung balita tersebut, karena Nayla tidak memiliki langit-langit di mulutnya selain itu nayla juga tidak memiliki kedua buah daun telinga yang menyebkan Nayla tidak bisa merespon panggilan secara cepat.

Menurut Ibu korban, Wulan mengatakan, “anaknya ini menderita kelainan sejak kecil yang mana tidak memiliki langit-langit di mulutnya, Nayla juga mengalami gangguan pendengaran karena tidak memiliki daun telinga di kiri dan kanan. Ia bisa mendengar akan tetapi tidak merespon dengan cepat. Untuk penyakit Nayla ini di dunia kedokteran di sebut dengan pierre robin syndrome. Untuk pengbotannya sendiri pernah ingin di lakukan operasi pada Bulan Juni yang lalu di Rumah Sakit Raden Mataher, akan tetapi, karena keterbatasan alat Nayla di minta untuk di rujuk ke Jakarta atau Bandung,”kata Wulan.

Namun nasib berkata lain, yang mana, “kami memiliki keterbatasan dalam ekonomi untuk melakukan operasi, apa lagi dokter menyampaikan untuk biaya operasinya sangat besar. sedangkan Ayahnya Nayla hanya bekerja sebagai Pengangkut Sampah di Dinas Lingkungan Hidup Batanghari.
Dan untuk pengobatan sendiri kini Nayla hanya melakukan pengobatan rutin yang mana, selang pada tubuh Nayla ini harus di ganti selama 1 Minggu sekali. Untuk pembayarannya sendiri kami hanya menggunakan Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang mana gratis dalam pengobatan. Disini juga dokter menyarankan Nayla untuk selalu minum susu prediasure karena Nayla tidak bisa makan, akan tetapi karena susu tersebut mahal jadi kami hanya memberikan susu yang ada di warung-warung saja,”sebut Wulan.

“Disini kami berharap kepada Pemerintah Kabupaten Batanghari dan Pemerintah Provinsi Jambi membantu dana untuk pengobatan Nayla, karena hanya Pemerintah yang dapat membantu Nayla untuk melakukan operasi, agar anak kami dapat sembuh dan dapat kembali normal seperti anak-anak lainnya,” ucap Wulan. (RUD)

Comments

comments

Penulis: 
    author

    Posting Terkait