Muara Bulian – Selain ikut handil dalam menangani pencegahan terhadap wabah virus corona, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batanghari juga selalu memantau bantaran sungai Batanghari.
Berdasarkan pantauan anggota Tim reaksi cepat (TRC) BPBD, tinggi muka air pada alat pengukur ketinggian air (APKA) di Dermaga Muara Bulian, posisi debit air sungai mengalami kenaikan hingga mencapai 217 Cm. Selasa (28/04).
Sekretaris BPBD Batanghari, Syamral Lubis mengatakan, posisi debit air sungai yang terpantau pada pukul 07.00 wib pada 28 april 2020 ini debit air mengalami kenaikkan dalam kurun waktu 14 jam, yaitu naik 14 cm. Dan dari sebelumnya debit air yang terpantau pada pukul 17.00 wib pada 27 april 2020 yang hanya berada di angka 203 Cm.
Syamral menambahkan, disini yang paling sangat pihak BPBD takutkan, dari 8 kecamatan ada 7 Kecamatan yang rentan akan bahaya longsor yang di akibatkan banjir, yaitu Kecamatan Muara Bulian, Kecamatan Muara Tembesi, Kecamatan Maro Sebo Ulu, Kecamatan Maro Sebo Ilir, Kecamatan Mersam, Kecamatan Batin XXIV dan Kecamatan Pemayung, sedangkan untuk Kecamatan Bajubang jauh dari bantaran sungai Batanghari.
“Yang jelas, saat ini selain tanggap darurat terhadap corona pihak kami juga akan selalu memantau 38 desa yang dekat dengan bantaran bibir sungai. dan saya berharap agar masyarakat yang berada di bantaran sungai untuk selalu berhati-hati, karena selain bencana longsor, daerah mereka juga rawan akan angin puting beliung,”Tutupnya.(RUD).