Pihak Lapas Sediakan “Bilik Asmara”
rakyatjambi.co,KUALA TUNGKAL -Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIB Kuala Tungkal yang berkedudukan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi sepekan terakhir menjadi Sorotan tajam dari berbagai kalangan.
Lembaga yang seharusnya menjadi tempat bagi para pelaku kejahatan itu justru sering berubah menjadi lembaga yang sangat menyenangkan dan nyaman bagi kalangan tertentu.
Lembaga tersebut diduga justru menyediakan sejumlah fasilitas mewah yang tidak kalah hebatnya dengan hotel berbintang. Kondisi semacam inilah yang diduga terjadi di Lapas Kelas IIB Kuala Tungkal, khususnya bagi narapidana (napi) yang memiliki kemampuan keuangan memadai.
Salah seorang sumber terpercaya menyebut, bahwa Lapas yang dipimpin oleh Kalapas Wahyu Hidayat itu menyediakan karaoke televisi, ruangan khusus yang eksklusif, laptop, ponsel serta barang-barang lainnya yang tidak seharusnya ada di dalam lapas.
Menurut sumber, mirisnya pemberian fasilitas mewah itu justru dimanfaatkan oleh Kepala Satuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP) Kuala Tungkal, Buhori beserta stafnya untuk kepentingan pribadi dengan meminta uang yang tidak sedikit terhadap napi yang mendapat fasilitas “wah” itu.
“Kadang hampir setiap hari KPLP Buhori meminta uang, alasannya mau ketungkal. Dia minta satu juta. nah kadang mintanya setiap hari melalui stafnya,”ujar Mantan Narapidana Lapas Kelas IIB Kuala Tungkal ini.”Dilapas bisa Nyayi atau karoeke bila lagi suntuk, setiap mau nyayi diminta uang oleh Buhori, kadang setiap nyanyi ngasih Rp 500 ribu. Disana ada salon sendiri, ada hp dan leptop disediakan semua, pokoknya setiap hari itu bisa habis belasan juta,”tambahnya.
Tidak hanya dikuras uangnya, lanjut sumber, napi yang mendapat fasilitas ekslusif juga diminta membangun sejumlah fasilitas lapas, fasilitas tersebut seperti taman dan kolam. Tidak hanya itu, napi bersangkutan juga diminta membeli berbagai barang keperluan KPLP dan petugas lapas, seperti mesin cuci, kulkas, televisi dan barang barang berharga lainnya.”Kadang KPLP alasannya mau ke jakarta mau ngurus remisi, dia minta dibantu, dikasihlah uang 5 juta,”sebutnya.
Selain diduga memberi fasilitas mewah, Lapas kelas IIB Kuala Tungkal juga menyediakan ruangan khusus atau “billik asmara” bagi para napi atau pengunjung yang ingin melakukan hubungan suami istri dengan pasangan muhrimnya.
Fasilitas “Bilik asmara” tersebut berupa ruangan kantor yang sengaja dialihfungsikan, pengunjung ataupun napi yang ingin berhubungan intim bisa langsung menggunakan “bilik asmara” Dengan membawa kasur dari luar lapas. Untuk bisa menikmati fasilitas “bilik amara”, pengunjung ataupun napi harus rela merogoh kocek mulai dari RP 500 ribu hingga RP 1 juta.
Disisi lain, KPLP Kuala Tungkal, Buhori juga diduga meminta uang hingga puluhan juta rupiah kepada salah seorang napi yang dinyatakan bebas murni.”Habislah 50 juta, yang 30 juta itu khusus untuk pak Buhori. Sisanya untuk sipir, staf dan yang lainnya,” ujar sumber terpercaya lainnya.
Lanjut sumber, pengakuaan dirinya ini bukanlah isapan jempol belaka, sumber mengaku memiliki bukti kuat berupa rekaman.”Ada rekamannya pas KPLP pak Buhori itu meminta uang hingga puluhan juta terhadap napi yang bebas murni,”ulasnya.
Sementara itu, Kepala Satuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP) Kuala Tungkal, Buhori saat di konfirmasi via ponselnya, Rabu (15/2) terkesan enggan memberikan komentar .
“Waduh kalau gitu enak kita ketemu aja mas. Nanti kita ketemu aja biar enak gitu. Yang jelas gini kalau mau klarifikasi mas datang aja lah (ke Lapas kelas IIB Kuala Tungkal). Jangan lewat hendphone lah,”ujar Buhori.
Namun sayangnya, saat rakyatjambi.co ingin menemui KPLP Buhori di lapas kelas IIB Kuala Tungkal, Kamis (16/2)guna melakukan konfirmasi yang bersangkutan malah menolak ingin bertemu dengan melontarkan berbagai alasan.”Waduh…ini masih diluar mas,tadi di simpang T (Simpang Teluk Nilai) beli obat sakit gigi, mohon maaf bukan dag mau ketemu, besok ditunggu. Bukan betele tele sakit gigi gimana rasana, Kalau belum ketemu obatnya ya cari obatnya,”ujar Buhori saat dihubungi Via SMS, Kamis (16/2) sore.