MUARASABAK, RJC – Pagi Jumat (23/8/2019) di Aula Kantor Bupati Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) digelar Konferensi Pers oleh Bupati Romi Hariyanto menghadirkan Ali Akbar Koordinator penggalian perahu kuno di Desa Lambur Kecamatan Muarasabak Timur dan BPCB Jambi juga terlihat Prof Chiara Zazzaro dari Associate Professor Of Maritime Archaeology Napoli Itali, namun disayangkan tidak ada gambar atau video yang ditampilkan dan barang apa saja yang sudah ditemukan saat penggalian tersebut, kami awak media diajak untuk menghayal akan gambaran perahu kuno tersebut.
Diceritakan Ali Akbar, kurun waktu 3 minggu, mulai 7 Agustus lalu sampai sekarang masih berlanjut,dan beberapa lokasi belum kita buka semuanya, baru 20 sampai 25 persen, untuk keutuhan baru bagian atas, dek atau geladag relatif utuh, 1/3 sudah kelihatan.
penggalian dan penelitian perahu kuno tersebut diprediksi panjangnya 24 Meter dan Lebar 5,5 Meter, namun uniknya lunas dan rangka perahu tidak ditemukan meski sudah dilakukan penggalian sedalam 4 Meter, tapi kami menemukan kayu bulat melintang, dibawah papan yang kita dapat masih utuh, diamati perahu ini dalam posisi parkir dan mungkin sedang diperbaiki semacam didog, tapi akan kita teliti lebih lanjut, ucapnya.
Tidak ditemukan lunas dan rangka perahu, memberikan beberapa kemungkinan, ada aktifitas pembuatan kapal, tetapi tidak ada ditemukan beberapa kayu, tetapi ini sudah rapi semuanya, namun belum dirakit atau dipasang-pasang dan beberapa bagian ujung tidak menyatu, untuk sementara ini tempat pembuatannya, ini masih sementara hasil penelitian saat ini, masih bisa berkembang lagi nantinya.
Perahu kuno banyak ditemukan dibeberapa daerah bahkan negara, tapi sangat menarik ketika ditemukan di Tanjabtim, karena dekat dengan laut dan setelah diidentifikasi ada sungai kuno, yang sekarang sudah kering menjadi daratan, yang berjarak 12 KM dari laut dan 7 KM sekitar itu juga ada situs Siti Hawa, yang disurvey ada batu bata ukur besar, persis batu bata di Candi Muara Jambi serta ditemukan banyak sekali pecahan keramik yang diteliti oleh BPCB beberapa tahun lalu dan juga tidak jauh dari lokasi ditemukan juga sabuk emas sudah dimuseum seganjai, jadi menurutnya ini situs yang cukup padat, 5 KM dari lokasi perahu kuno juga didapati serpihan perahu kuno di Desa Kota Harapan, kita cek sama teknisnya atau motif bentuknya.
Dalam berita arab dan persia dari abad 7 Masehi sampai 10 Masehi, dikenal dengan nama kuno Zabak yang sampai saat ini masih dipakai Yakni Muara Sabak, ini merupakan situs penting berkaitan satu dengan yang lainnya, dengan meneliti perahu ini diharapkan membuka jaringan perdagangan yang dahulu pernah ada baik lokal, nasional bahkan internasional.
Usia perahu dinilai dari pembuatan perahu, rentang waktunya panjang antara 1 sampai 13 Masehi, diprediksi 700 tahun paling muda atau sezaman drngan candi muara jambi, saat ini maseh mengambil sample tali ijuk dan kayu untuk diteliti badan tenaga nuklir nasional, kita masih menunggu hasilnya.
Mendengar dari berbagai pernyataan terkait perahu kuno tersebut baik sejarah, berita, dan kajian masih dilakukan penelitian lebih lanjut dan waktu lama serta anggaran yang besar untuk mengungkap sejarah misteri terpendam cerita Muara Sabak Kabupaten Tanjung Jabung Timur. (4N5)