MUAROJAMBI – Kabupaten Muaro jambi bakal memiliki Pabrik Sarang Burung Walet SBW terbesar di Indonesia, paslanya dikawasan Jambi Kemingking Ecopark JKE pabrik tersebut bakal didirikan. Pembangunan Kawasan Industri (KI) Kemingking atau Jambi Integrated City (JIC) mulai dibangun pada Sabtu 19 desember 2020 lalu, bertempat di Desa Kemingking Dalam, kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi ditandai dengan peletakan batu pertama pabrik SBW terbesar itu didirikan.
Direktur Utama PT. Jambi Kemingking Ecopark (JKE) Zinda Alamsjah selaku Pengelola dan pengembang kawasan mengatakan, pengembangan KI (Kawasan Industri) terintegrasi seluas 2.150 hektar ini akan terdiri dari kawasan industri, Pusat Logistik Berikat, Pergudangan Modern, Area Tanki Timbun, Residensial dan Komersial Area, Technopark, Pusat Riset, Pengembangan, Pusat Edukasi, dan Pelabuhan Terintegrasi.
Pengembangan KI Kemingking yang berfokus pada industri Agro dan seluruh hilirisasinya ini diharapkan dapat mengoptimalkan industri hilirisasi dari seluruh potensi sumber daya alam yang ada di Provinsi Jambi dan sekitarnya.
Keberadaan KI Kemingking akan meningkatkan industri-industri manufaktur yang merupakan penyokong utama industri nasional.
Pengembangan KI Kemingking ini diyakini akan mendatangkan investasi sampai dengan 77 Trilyun rupiah dan membuka sekitar 147.500 lapangan pekerjaan baru,”sampai Zinda.
Meski pun kini masih berada di tengah pandemi Covid-19 ini, JKE memandang dengan pembangunan ini selaras dengan upaya pemerintah dalam rangka menggerakkan sektor perekonomian paska pandemi covid-19.
Harapan kami keberadaan kawasan Industri kemingking dan pabrik Jambi Sinonest ini dapat memberikan sumbangsih yang besar bagi perekonomian Indonesia dan khususnya bagi perekonomian provinsi Jambi, serta dapat memberikan manfaat bagi semua pemangku kepentingan,” katanya.
Sementara itu, Presiden Komisaris PT Jambi Sinonest yang juga mewakili asosiasi makanan industri makanan sarang burung walet Tiongkok Mr. Wang Qiang mengatakan, Provinsi Jambi memiliki potensi yang sangat besar dalam hal produksi sarang burung walet, namun belum ada industri pengolahannnya. “Karena itulah, industri pengolahannya akan dibangun oleh PT Jambi Sinonest di KI Kemingking ini”, terang Mr. Wang Qiang.
Hal ini akan mendorong puluhan ribu tenaga kerja di Jambi. Diharapkan Setiap tahun akan ada 30.000 orang mengunjungi pabrik sarang burung ini. Hal Ini juga akan mendorong pertumbuhan ekonomi lainnya sepert perhotelan, food court, dan industri perbelanjaan di sekitarnya.
Dikatakannya Pembangunan Kawasan Industri Kemingking di Provinsi Jambi ini akan dimulai oleh joint venture pertama kali antara Sinonest China dan Jambi Sinonest, yang kedepannya diharapkan akan mendorong investasi terhadap Kawasan Industri Kemingking.
“Pembangunan Pabrik Sarang Burung Jambi Sinonest akan didasarkan pada prinsip ekologi, rekreasi dan pelestarian, wisata dan belanja, produksi dan pengolahan, dengan target hasil tahunan 300 ton sarang burung untuk ekspor dan nilai tahunannya mencapai 500 juta dolar AS,” ujar Wang yang telah 16 tahun berkecimpung di dunia sarang burung walet.
Diproyeksikan pabrik sarang burung ini akan dikerjakan langsung fisiknya. Lalu untuk waktu mulai beropeasi diperkirakan pada pertengahan tahun 2021 mendatang. Komisaris PT. JKE Chairil menambahkan selain pabrik sarang burung nantinya juga segera berprogres juga investor lain, semisal tangki timbun, pergudangan dan rumah sederhana.
Sementara itu General Menejer Jambi Kemingking Ecopark Eno Ridarto menambahkan dengan adanya kerja sama tersebut serta pelaksanaan pembagunan jambi kemingking ecopark bisa berjalan dengan baik. “Sesuai dengan visinya Jambi kemingking ecopark untuk menjadikan kota mandiri terintegrasi berbasis eco-industri yang berwawasan lingkungan dan memiliki nilai ekonomi yang kompetitif,”Kata Eno Ridarto. (Lif)