Muara Bulian – Wabah pandemi Covid-19 di Kabupaten Batanghari hingga kini masih belum menunjukan aman. Selain berdampak terhadap kesehatan maupun ekonomi masyarakat, Covid-19 juga berdampak terhadap sektor dunia pendidikan.
Dan akibat adanya wabah pandemi Covid-19 yang telah menyebar di lingkungan Sekolah, 12 Sekolah yang ada di Kabupaten Batanghari terpaksa menunda penerapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM), hal tersebut dilakukan guna menjaga kesehatan para Siswa. Selasa (23/02).
Kasi Kurikulum Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Batanghari Irsil Syarif mengatakan, sampai saat ini pihaknya sudah menerima laporan ada12 sekolah yang menunda PTM dan harus masih terapkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
“12 Sekolah yang tunda terapkan PTM, terdiri dari 8 SD, 2 SMP, 1 TK dan 1 Paud. Diantaranya SD 95 Desa Olak, SD 56 Desa Aro, SD 158 Pemayung atau Jembatan Emas, SD 16 Selat, SD 13 Muara Bulian, SD 63 Simpang Karmeo, SD 117 Gentar Alam, SMP 22 Sungai Baung, SMP 10 Batin 24 Karmeo, TK Alhidayah dan Paud Mutiara Bunda Pompa Air,”Ungkap Irsyil.
Irsil menambahkan, alasan ditundanya PTM tersebut, karena dari informasi yang diterima diSekolah tersebut, ada warga sekitaran Sekolah yang terpapar Covid-19, sehingga 12 Sekolah tersebut harus terapkan PJJ.
“Untuk SMP 22 Sungai Baung/ saat ini di liburkan selama 14 hari karena ada orang tua siswa yang terpapar Covid-19, dan diperkirakan minggu depan sudah dapat kembali terapkan PTM, sedangkan untuk yang lainnya sampai saat ini masih menunggu izin rekomendasi dari Satgas Covid-19 setempat,”Ujarnya.
Sementara itu, sedangkan untuk laporan Sekolah yang belum terapkan Protokol Kesehatan, pihak Dinas belum menerima laporan dari Satgas setempat.
“Untuk Sekolah-sekolah yang sudah lama menerapkan PTM, belum ada laporan dari Satgas setempat terkait pelanggaran Prokes, dan sampai saat ini laporan hanya sebatas Sekolah yang menunda pelaksanaan PTM,”Tutupnya. (RUD)