Pembangunan Jalan, Kontraktor Biarkan Pengatur Lalin Lakukan Pungli

1197 views

IMG-20160809-WA0002

Laporan Wartawan Rakyatjambi.co, Eko wijaya

‪rakyatjambi.co, KUALA TUNGKAL-
Pengerjaan proyek pembangunan jalan rigit beton jalur dua Parit Gompong, kota kuala tungkal, Kecamatan Tungkal ilir, Kabupaten Tanjab Barat dimanfaatkan pekerja proyek untuk melakukan pungutan liar (pungli). Mereka yang bertugas mengatur lalu lintas (lalin) meminta uang kepada pengendara yang melintas.‬

‪Bahkan, tidak jarang mereka memaksa pengendara untuk memberi uang. Hal itu sering terjadi pada malam hari.‬

‪Salah seorang pengendara yang mengalami hal itu adalah Rojali.
Warga tungkal ilir yang akrab disapa jali ini mengaku, tidak heran pengatur lalin nekat bertindak kasar kepada pengguna jalan untuk meminta uang. Sebab, menurut dia, petugas tersebut tidak digaji oleh kontraktor proyek.‬‪”Saya memarahinya, namun kasihan juga panas panas ngatur jalan ga digaji kontraktornya, ini kontraktor tak mau rugi.” Ungkap Rojali kepada rakyatjambi.co Selasa, (09/08/16).

Diceritakan, saat itu dia melintas di akses jalan provinsi tersebut sekitar pukul 19.00. Tiba-tiba, pengatur lalin menyodorkan kardus mi instan kepadanya.‬‪”Petugas lalin menyodorkan kardus meminta uang,” jelasnya.

‪Sayang, pihak rekanan tidak bisa dikonfirmasi terkait praktik nakal warga yang seharusnya mereka gaji tersebut.

Saat media online ini datang ke lokasi pembangunan dan menanyakan penanggung jawab, rekanan sedang tidak ada di tempat. Saat meminta nomor ponselnya, sejumlah pekerja mengaku tidak tahu.‬

‪Tapi, salah seorang pengatur lalin yang sedang berjaga Ijal membantah tudingan pungli tersebut. Selama dia berjaga, pihaknya tidak pernah melakukan tindakan tersebut.‬‪”Saya pribadi tidak pernah maksa pengendara ngasih uang, saya cuma mengharapkan keikhlasan pengendara saja,” tuturnya.‬

‪Menurutnya, petugas yang mengatur arus lalu lintas berganti gantian,mulai dari pagi, siang dan malam, Setiap sif terdiri dari dua orang.‬“Hari ini saya dan satu temen saya berjaga pada jam sian,” terangnya.‬

‪Praktik pungli dengan modus mengatur lalu lintas ini mendapat tanggapan pedas dari Anggota Komisi I DPRD Tanjung Jabung Barat Syamsul Alam. Menurutnya, pungli yang dilakukan tidaklah wajar karna rekanan yang membangun jalan Rigit beton dari Dana APBN di kuala tungkal tersebut merupakan perusahaan besar.“Saya pernah tanya kepengawasnya, katanya sudah ada dua orang yang menjaga itu, tapi masih ada kotak kotak minta uang.” jelas Syamsul Alam.

Diungkapkannya, pihak perusahaan mengaku mempekerjakan 2 orang dengan fasilitas Hate untuk mengatur jalan, namun kenyataannya setiap harinya lebih dari 4 orang warga yang mengatur lalu lintas dengan meminta uang.“Masak PT besar dak bisa membiayai itu,” bebernya.

Comments

comments

Penulis: 
    author

    Posting Terkait