rakyatjambi.co, KUALA TUNGKAL – Seratus unit Perumahan Nelayan yang dibangun di belakang kantor imgrasi Kualatungkal saat ini belum ditempati. Berkas verifikasi masih di tangan Bupati Tanjabbar Safrial. Sebanyak 66 kepala keluarga dari Suku Duano mendaftar jadi calon penghuni perumahan tersebut. Namun demikian, kemungkinan hanya 16 KK saja yang akan menempati perumahan tersebut.”66 KK dari suku duano sudah mendaftar. Namun kemungkinan hanya 16 saja yang nantinya akan menempati perumahan tersebut,” ujar Bupati Safrial.
Menurut Safrial, hal ini dikarenakan dari informasi yang didapatnya nelayan dari suku duano enggan untuk menempati perumahan tersebut karena letaknya yang jauh dari bibir pantai.“Dari info yang saya dapat, mereka tidak mau karena jauh dari laut. Nanti untuk yang 50 kk tersebut akan kita alihkan program pembangunan perumahan tahun ini,” tuturnya.
Untuk tahun ini, kata Safrial, Kabuoaten Tanjabbar kembali mendapat bantuan pembangunan perumaham melayan sebanyak 50 unit dari kementrian PUPR. Untuk itu, saat ini Pemkab Tanjabbar tengah mencari lahan milik Pemkab yang posisinya dekat dengan laut atau pada bibir pantai.“Saat ini pemkab tidak punya lahan di pinggir laut. Ada di Seberang Kota, tapi saya rasa itu terlalu jauh. Siapa tau kalau suku duano mau hibahkan lahan mereka kita dengan senang hati. Dan 50 unit ini akan dibangun disitu,” terangSafrial.
Terpisah H. Ahmad Bakrie anggota DPR RI dari fraksi PAN dalam kunjungannya ke Tanjabbar beberapa waktu lalu membenarkan bahwa pada tahun ini kembali akan dibangun perumahan khusus nelayan di kabupaten Tanjabbar.“Tahun ini 50 unit akan dibangun disini (tanjabbar),” bebernya.
Disoal sikap pemkab yang seperti sengaja perumahan tersebut dipersiapkan khusus untuk suku duano?dirinya menganggap hal itu bukanlah sesuatu yang salah.“Kan nelayan juga. Jadi sama saja tidak ada masalah,” tandasnya.
