RSUD Raden Mataher Bantah ‪Tuduhan Malpraktik Terhadap Firdaus

1688 views

imagesLaporan Wartawan Rakyatjambi.co, Eko wijaya

rakyatjambi.co, KOTA JAMBI-
Dugaan malpraktik yang diduga dilakukan oleh oknum dokter RSUD Raden Mataher Jambi terhadap almarhum Firdaus belum berhasil terungkap kebenarannya. Pihak Rumah Sakit dengan terang terangan membantah keras adanya praktik malpraktik dokternya seperti yang dituduhkan keluarga almarhum Firdaus.‬

Direktur RSUD Raden Mattaher Jambi dr.Erman menjelaskan, dari hasil pemeriksaan sementara terbukti pihaknya telah melaksanakan standar operasional pelayanan (SOP) sesuai dengan prosedur dalam penanganan medis almarhum Firdaus.

‪Dari hasil pemeriksaan sementara tersebut, jelas Erman, didapat setelah pihak manajemen di bawah kendali Direktur Medik RSUD Raden Mataher Jambi memeriksa secara internal terkait aduan keluarga almarhum Firdaus. Mereka yang diperiksa adalah tim dokter yang menangani operasi dan manajemen lainnya.‬‪”Pihak kami Telah melakukan Audit medik terhadap kasus ini yang di lakukan audit medik oleh ketua komite medik dan tentu hasilnya tidak ada SOP yang di langgar dan juga telah melakukan klarifikasi yang di lakukan oleh direktur pelayanan terhadap dokter paru dan dokter beda yang menangani kasus tersebut guna mengusut kasus tersebut,” terangnya‬ Selasa, (27/09/16).

‪Dia mengungkapkan, pihak mengaku telah menghubungi pihak keluarga almarhum Firdaus sabtu lalu (24/09/16) untuk hadir ke RSUD Raden Mattaher Jambi guna mendengarkan klarifikasi kematian almarhum firdaus yang bukan disebabkan oleh malpraktik untuk hadir kerumah sakit senin kemarin, namun hingga hari selasa (27/09/16) pihak keluarga almarhum tak kunjung datang.‪”Tidak ada SOP yang di langgar oleh pihak rumah sakit terhadap pasien yang bernama firdaus semua sudah sesuai dengan prosedur, ya tentu kita sudah menginformasikan kepada pihak keluarga bahwa kondisi pasien sudah berat dan terkait salah ukuran selang yang di pasang pada tubuh alm.firdaus saat operasi yang dikatakan oleh dokter paru-paru yang menangani pasien tersebut tidak benar saat operasi cairan Nana yang ada di paru-paru pasien tersebut keluar semua, dan operasinya dilakukan oleh dokter ahli beda yang memang bidangnya untuk melakukan pembedahan atau operasi,”tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang pasien Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mataher Jambi, Akbar Firdaus (23) di duga menjadi korban malpraktik.‬

‪Warga Broni Skipp II, Rt 23, Kecamatan Danau Sipin, Kota Jambi itu meregang nyawa setelah menjalani operasi di RSUD Raden Mataher Jambi.‬‪”Sebelum meninggal Akbar sempat mengalami pembekakan‬ setelah operasi,” kata salah seorang kerabat almarhum Akbar, Jailah Shollah, minggu (25/09/16).‬

‪Jailah menjelaskan, pada Tanggal 5 september 2016 lalu pihak keluarga almarhum Akbar melakukan konsultasi ke Rumah Sakit Therisia dengan Dr Makrup Afendy.‬

‪Setelah melakukan konsultasi, hari itu juga keluarga almarhum langsung mendapat rujukan dari rumah sakit theresia ke RSUD Raden Mataher Jambi. Pada tanggal 7 September 2016 dilakukanlah operasi di rumah sakit plat merah itu dipimpin oleh Dr Makrup. Namun karena berhalangan hadir, akhirnya operasipun dipimpin oleh Dr Nedison setelah mendapat rekomendasi dari Dr Makrup‬.‬‪‪”Dr Nedison langsung mengoperasi Akbar tampa melakukan chek lagi apa penyakitnya. Setelah di operasi pun langsung diserahkan keperawat seolah olah menyepelekan,” ungkapnya.‬

‪Dia mengungkapkan, 10 hari dilakukan operasi pihak rumah sakit melakukan operasi ke dua pada tanggal 17 september 2016, Setelah beberapa hari dilakukan operasi almarhum mengalami pembengkakan berlebihan di sekujur tubuhnya, terlebih khusus bagian wajah, dada dan kemaluan‬.‬‪‪”RSUD lakukan operasi kedua, tapi selama satu jam di ruang operasi almarhum diapain pun kami tidak tahu,”ungkapnya‬‬

‪‪Dijelaskannya, setelah meninggal korban baru diketahui ada kesalahan dalam memasang selang ke bagianparu-paru. Dari Seharusnya berukuran 27 ml, namun selang yang digunakan hanya berukuran 18 ml‬.‬‪‪”Kita meminta bapak gubernur jambi untuk menyelesaikan masalah ini. Karena ini bukan sekali saja menimpa keluarga yang tidak mampu. Kan program dia sesuai janjinya. Pemerintah harus lebih memperhatikan pelayanan dasar dibidang kesehatan kepada masyarakatnya,”tandasnya.‬

Comments

comments

Penulis: 
    author

    Posting Terkait