Sawah Ujung Pasir Jadi Kolam Pemancingan

2436 views

KERINCI- Kondisi lahan sawah di Desa Ujung Pasir dan Desa Koto Tuo Ujung Pasir saat ini sudah tidak bisa dikelola lagi akibat banjir. Bahkan, lahan sawah yang terendam banjir tersebut dijadikan warga sebagai tempat mancing ikan.

Seperti dikatakan, Peri, warga Desa Ujung Pasir, bahwa banyak warga dari luar desa setempat yang datang untuk memancing ikan setiap harinya.”Setiap hari ramai terus yang mancing ikan disini, ada yang datang dari Sungai Penuh, Rawang, bahkan orang dari Desa Semurup juga datang ke sini,” katanya (10/03).

Meski bisa dimanfaatkan warga untuk mencari ikan, namun menurutnya, kondisi tersebut tetap saja membuat petani di dua Desa tersebut rugi.”Tentu saja warga disini rugi, bahkan ada yang baru nanam padi kini malah padinya rusak semua, inikan sangat merugi bagi petani,” tambahnya.

Lebih lanjut, jelas Peri, meski lahan sawah warga sudah hampir 3 bulan terendam, namun petani di Desa setempat belum juga mendapatkan bantuan dari Pemerintah Daerah.”Kami juga tidak tahu kenapa tidak ada bantuan, padahal ini sudah lama terjadi. Setiap tahunnya, sawah disini langganan banjir, tapi tidak pernah ada bantuan yang sampai ke petani,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas tanaman Pangan dan holtikultura Kerinci, Khamim, mengatakan sejauh ini sudah ada sejumlah laporan dari setiap kecamatan akan lahan pertanian padi sawah yang terendam, salah satu lokasinya masuk daerah lahan padi sawah di Ujung pasir.”Sekarang sudah ada laporan yang masuk ke kita, yang jelas lahan sawah ujung pasir masuk,” jelasnya.

Namun demikian, sebut Khamim, pihaknya tidak bisa berbuat banyak untuk mengantisipasinya, pasalnya pihaknya tidak punya kewenangan dan cukup dana untuk membuat infrastruktur pengedaman seperti di Sanggaran Agung maupun di Koto Petai. Pasalnya itu kewenangan dari Kementerian PU RI.”Kita hanya bisa memberikan bantuan benih, bagi petani yang lahan sawahnya terkena puso dan terendam. Namun harus diusulkan dulu ke dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Jambi, dengan program Cadangan Benih Nasional (CBN),” ucapnya.(mak)

Comments

comments

Penulis: 
    author

    Posting Terkait