Laporan Wartawan Rakyatjambi.co, Hendry
MUARASABAK-Sudah bertahun-tahun menghilang, kini perairan Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) kembali diheboh dengan adanya aktifitas Bajak Laut di laut. Saat ini ada sebanyak 4 orang warga Kecamatan Nipah Panjang yang menjadi korban yang identitasnya dirahasiakan. Kejadian tersebut, terjadi sekitar satu minggu lalu, pukul 17.00 WIB, di Pulau Alang 3.
Namun sayangnya, karena takut, para korban tidak mau melaporkan kejadian ini ke pihak yang berwajib. Padahal kejadian ini merupakan tindakan kriminal. Dengan adanya kejadian tersebut, saat ini para nelayan tidak berani melakukan aktifitas melaut, karena merasa terancam.
Dari informasi yang didapat dari sumber yang tidak ingin namanya disebutkan, bahwa kejadian tersebut terjadi pada sore hari sekitar pukul 17.00 WIB, namun ia lupa hari apa kejadiannya. Awalnya, motor air yang dibawa 4 korban menjatuhkan jangkar di Pulau Alang 3. Tak berselang waktu lama, ada motor air 5 GT mendekati motor milik korban. “Korban bilang tidak tahu kalau motor itu merupakan motor air milik pembajak laut,” kata sumber.
Selanjutnya, setelah mendekat, ada sekitar 8 orang yang keluar dari motor tersebut, dengan muka ditutup sebo (topeng,red). Sontak, membuat korban terkejut. Saat semua pembajak naik, para korban diancam dibunuh, jika melakukan tindakan melawan. Karena takut, korban tidak bisa berbuat apa-apa. “Gimana mau melawan, pembajak itu ada 8 orang sedangkan korban hanya 4 orang. Apalagi pembajak menodongkan korban dengan senjata tajam, korban tidak bisa berkutik sama sekali,” ungkap sumber.
Kemudian, setelah mengancam korban, pembajak lalu mengambil semua isi kapal motor termasuk ikan hasil tangkapan korban. Selain itu, mesin motor air korban juga dirusak oleh pembajak. Korban hanya bisa pasrah tidak bisa melawan, karena takut akan dibunuh oleh pembajak. “Isi kapal motor habis dibawa pembajak semua. Mesin kapal pun juga dirusak oleh pembajak,” sebutnya.
Sudah berhasil mengambil semua barang kapal, pembajak lalu mengikat semua korban dan memasukannya ke dalam peti ikan, selama setengah jam. Pasalnya, korban diancam pembajak, jangan keluar dari peti ikan sebelum setengah jam. “Setelah setengah jam, korban baru keluar dari peti ikan. Korban sempat di ancam, jika korban berani keluar,” jelasnya.
Namun sayangnya, karena mesin motor air milik korban dirusak pembajak, korban tidak bisa pulang. Alhasil, korban menginap selama sehari semalam dilaut sebelum ditemukan temannya. “Korban menginap sehari semalam di laut, karena mesin korban tidak bisa dihidupkan, akibat dirusak oleh pembajak. Alhamdulillah pada kejadian itu, para korban tidak ada yang dilukai pembajak,” tutupnya.