Laporan wartawan Surya Kurniawan
rakyatjambi.co, SAROLANGUN–Maraknnya peredaran alat kontrasepsi (kondom) di wilayah Kota Sarolangun, terutama yang diperjual belikan di toko waralaba, berdampak patal bagi masyarakat luas terutama kalangan anak dibawah umur.
Pasalnya tidak jarang pembeli di tempat usaha waralaba itu mengira, alat kontrasepsi adalah makanan ringan, anggapan pembeli terutama kalangan anak dibawah umur ini juga diperkuat dengan tempat pemajangan tidak terpisah dari barang lainnya.
Kemudian dari warna kemasan yang mencolok memikat hati anak-anak untuk mengkonsumsi barang yang dianggap makanan tersebut. “Jujur saja kami miris, sebab anak-anak sering mengira itu makanan, apalagi diletakan dekat kasir sehingga siapapun bisa melihat, “kata Winda salah satu warga Pasar Sarolangun.
Menurut Winda, sepengetahuan dirinya di kawasan Pasar Sarolangun memang tidak sedikit toko waralaba hingga sat ini masih menjual alat kontrasepsi tanpa menempatkan di rak khusus. “Mestinya di tempatkan di rak yang agak khusus, atau dipajang agak didalam lah,biar gak begitu mencolok apa lagi di Sarolangun masyarakatnya masih awam,” katanya.
Menanggapi persoalan tersebut Holidi, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sarolangun mengatakan, bahwa pihaknya akan segera turun dan memberi himbauan kepada para pemilik toko waralaba. “Saya akan segera turun, memang menjual alat kontrasepsi boleh tapi harus diletakkan di rak yang tidak terjangkau anak anak, kemudian secara teetulis pemilik usaha juga akan kam imbau agar para orang tua yang membawa anaknya belanja tidak merasa risih, ” tandasnya.
