Laporan Wartawan Rakyatjambi.co, Ekowijaya
rakyatjambi.co, KUALA TUNGKAL-Pemanfaatan mesin tepat guna bisa mendukung swasembada beras yang digadang gadang oleh Presiden RI Joko Widodo. Salah satunya dengan mesin panen padi (Combine Harvester). Dengan menggunakan mesin, petani dapat memanen padi dengan cepat tanpa harus menginjak sawah lagi.
mesin panen padi (Combine Harvester) dilengkapi dengan sistem riding. Sehingga petani cukup duduk di atas dudukan mesin sembari mengoperasikan mesin pemotong padi hingga menjadi gabah dan dimasukkan ke dalam karung.
Mesin cangih tersebut dioperasikan oleh dua orang. Satu orang bertugas sebagai operator dan seorang lagi bertugas mengikat karung gabah.
Berdasarkan hasil uji unjuk kerja, mesin memiliki kapasitas lapangan efektif mencapai 2 jam per hektar.
Penggunaan mesin pemanen padi sudah diterapkan oleh Petani pagi di desa Sri Agung, Kecamatan Batang Asam, Kabupaten Tanjab Barat sebagai desa yang dikenal sebagai (Lumbung Padi). Dengan menggunakan mesin, petani merasa efesiensi waktu dan biaya dalam memanen dan menanam padi usai panen sangat baik bila dibanding dengan panen padi secara manual yang membutuhkan waktu lama dan biaya lebih besar.
Namun sangat disayangkan, untuk mendapatkan mesin senilai RP 480 juta perunit tersebut petani harus mendatangkannya dari Provinsi Lampung dan Sumatra selatan dengan sistim sewa. 1,6 juta perhektar diluar biaya bahan bakar, dan upah lainnya.
Menyikapi hal ini Bupati Tanjung Jabung Barat Safrial,Ms menyatakan
Siap akan memfasilitasi mesin pemanen padi bila sifatnya urgent. Bupati meminta petani untuk membuat profosal ke dinas terkait untuk mendapatkan bantuan mesin canggih pemanen padi tersebut.“Suruh dia (Petani) usul melalui dinas Pertanian. Kalau untuk petani masak tidak kita siapkan. kita siap, namun kita lihat itu urgent tidak, karna fokus kita ini tahun kedua ini adalah Air besih, Jalan dan Jembatan,” terang Safrial.
