Ekpedisi Garuda Putih Berakhir, Ini Hasilnya

1104 views

JAMBI- Kegiatan expedisi garuda putih yang dilaksanakan sejak tanggal 10 Januari 2019 kemaren dengan peserta seluruh perwira Korem 042/Gapu berjumlah 50 orang dan Danrem 042/Gapu akhirnya finish tadi malam pada pukul 08:00 WIB.

Mereka finish di kawasan terpadu suku anak dalam (SAD) yang berlokasi di Desa Lubuk Jering Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun.

Turut hadir dalam acara tersebut Bupati Sarolangun Drs H. Cek Endra diwakili Asisten I Arif Ampera, Dandim Sarko Letkol. Kav Rohyat Happy Arianto, Kapolres Sarolangun diwakili Kabag Ops Kompol Agus Saleh, Kepala Desa Lubuk Jering dan Camat Air hitam, Jum’at (11/01) kemarin malam.

Seluruh peserta tim expedisi tersebut menjelajahi seluruh wilayah komunitas SAD mulai dari Kabupaten Batanghari, Tebo, Kecamatan Tabir dan Finish di kawasan terpadu SAD Air Hitam, selain melakukan penelusuran jejak warga SAD tim Expedisi juga menyempatkan Bhakti Sosial.

Mewakili Bupati, Arif Ampera pada sambutannya menyampaikan kegiatan expedisi ini upaya untuk memahami kehidupan SAD, sehingga dapat melihat secara langsung apa yang menjadi tantangan, peluang dan hambatan yang selama ini mereka hadapi.

“Ini tantangan dan tugas bersama kita dalam membina mereka, kami pemerintah Sarolangun sudah bertahun tahun melakukan pembinaan, tentu tantangan tersendiri bagi pak bupati. Alhamdulillah pelan-pelan upaya yang dilakukan pemerintah membuahkan hasil,” kata Arif.

Dia mengucapkan terimakasih atas bantuan semua pihak, khususnya TNI dan Polri yang ikut andil dalam membantu pemerintah membina mereka.

“Sejak 4 tahun terakhir tidak sedikit warga SAD ini, yang sudah memeluk agama Islam, bahkan sudah ada yang naik haji. Tidak hanya itu saja ada juga yang sudah jadi TNI bahkan sarjana dan tamatan SMA, itu menunjukkan secara pendidikan mereka terus mengalami kemajuan. Dan tentunya itu juga berkat bantuan pihak TNI,”ujarnya

Danrem 42/Gapu Kolonel Infantri Dany Budiyanto SE,mengatakan dengan kegiatan expedisi ini dapat disimpulkan bahwa secara garis besar komunitas SAD dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok, yaitu, mengembara (nomaden), SAD yang masih berada dalam hutan, SAD yang mentap (bermukim).

“Sekarang kita benar-benar mengetahui seperti apa kehidupan SAD ini, walaupun kemaren kami banyak mengalami halangan dan rintangan,” kata Infantri Dany Budianto.

Pada acara tersebut juga dilakukan penyerahan Senjata Api rakitan langsung dari temenggung SAD kepada Kolonel Infantri Dany Budiyanto SE, Danrem 042/Gapu dan dilanjutkan dengan penandatangan surat serah terima penyerahan Senjata Api rakitan tersebut.

Infantri Dany Budianto menambahkan bahwa penyerahan Senjata Api rakitan tersebut merupakan kesadaran dari mereka sendiri (SAD).

“Ada sebanyak 16 pucuk Senjata Api rakitan yang diserahkan oleh temenggung maladang, ini merupakan kesadaran mereka sendiri karna mereka takut nanti mereka menyalah gunakan senjata tersebut,” terangnya. (penrem/mal)

Comments

comments

Penulis: 
    author

    Posting Terkait