Laporan wartawan surya kurniawan
rakyatjambi.co, SAROLANGUN–Rendahnya nominal gaji honorer memaksa Muhammad Amin (32) salah satu pegawai honorer Pemerintah Kabupaten Sarolangun, memanfaatkan peluang lain, untuk menutupi kebutuhan sehari-hari keluarganya kini dia nyambi berjualan es tebu.
Muhammad Amin yang tercacat sebagai pegawai honorer di SMP 1 Sarolangun mengatakan, ia berjualan es tebu setelah menunaikan tugasnya di sekolah.”
Pulang dari sekolah saya baru jualan es tebu,” ungkap Amin, sapaan akrab Muhammad Amin ditemui sedang berjualan dikawasan pasar Sarolangun.
Dari hasil berjualan es tebu, Amin bisa mengumpulkan uang rata-rata Rp50 ribu sehari. Uang tersebut digunakan memenuhi kebutuhan sehari-sehari istri dan dua anaknya. “Jika tidak nyambi, gaji honorer Rp750 ribu sebulan tidak cukup. Saya gunakan gaji honorer ini untuk keperluan sehari-hari, ” ungkap Amin.
Ketua Forum Honorer Indonesia (FHI) Kabupaten Sarolangun ini juga menyebut, selain dirinya, masih banyak honorer lain yang nyambi seperti Ada yang jadi tukang parkir, nyadap karet hingga jadi buruh cuci. “Kami tidak malu nyambi, yang penting tugas kami sudah dikakukan. Selain itu kami nyambi juga untuk mencari makan, kami tidak malu yang penting halal,” ujarnya lagi.
Amin sangat berharap, kedepan pemerintah Kabupaten Sarolangun memikirkan kesejahteraan honorer. Dirinya meminta gaji honorer dinaikan setara UMR.
