IMS-JAYA Segel Kantor Pusat, KSO BWP MERUAP

2472 views

BeritaDuo.com– Kantor pusat KSO BWP MERUAP cyber 2 kuningan jakarta selatan Jumat (22/5) sekitar pukul 13.00 wib disegel oleh massa dari Ikatan Mahasiswa Sarolangun Jakarta Raya (IMS-JAYA).
Penyegelan kantor pusat KSO BWP MERUAP ini merupakan bentuk kekesalan massa kerena tuntutan mereka sebelumnya meminta aktivitas tambang Sarolangun dihentikan tidak digubris oleh pihak terkait seperti SKK MIGAS.

Sebelum menyegel kantor KSO BWP MERUAP, massa sembat berorasi di depan kantor SKK MIGAS jalan gatot subroto, disini demontran mendesak penghentian aktivitas tambanh di Sarolangun dihentikan  kerena keberaannya tidak memberikan dampak positif terhadap masyarakat kabupaten setempat.

Azhriel Kordinator aksi menyebutkan, aksi serupa menentang keberadaan KSO BWP MERUAP di Sarolangun akan terus mereka galakkan dengan jumlah massa yang lebih besar, demi menyelamatkan kekayaan alam tempat mereka dilahirkan.”Kami tidak mau hasil bumi hanya dinikmati orang-orang tertentu.”tegasnya.

Sebelum menyegel kantor pusat KSO BWP MERUAP , dalam aksinya kali ini massa juga mengelar aksi bakar ban mobil bekas dilokasi unjuk rasa. Sesuai dengan komitmen dalam hitungan hari kedepan aksi serupa kembali digelar.

Seperti yang diberitakan sebelumnya massa IMS-JAYA menyebutkan dari investigasi yang dihimpun dari berbagai sumber di lapangan  PT Pertamina TAC BWP Meruap yang beroperasi sejak tahun 1994 melakukan eksplorasi dan eksploitasi minyak bumi di Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi menghasilkan minyak dalam satu hari sebesar 5000/barrels selanjutnya terjadi perubahan manajemen di tubuh PT Pertamina TAC BWP Meruap pada tahun 2008 hingga 2015 yang berganti nama menjadi KSO Pertamina EP Samudera energi BWP Meruap.dengan produksi minyak 3000/barrels dari Enam Puluh Dua (62) Sumur Minyak di Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi kalau di kalkulasikan Asumsi pendapatan kotor Bina Wahana Petrindo (BWP Meruap) dari tahun 1994 hingga sekarang, sebesar  Rp 31 TIGA PULUH SATU TRILIUN. Namun hasil tersebut tidak dinikmati oleh masyarakat kabupaten setempat.

Selain itu massa juga mempertanyakan jumlah  dana Csr yang dikeluarkan serta  pajak yang sudah dibayar, mereka juga menuding perusahaan yang sudah puluhan tahun beroperasi mengeruk kekayaan sumber daya alam di Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi tidak memiliki Analisa dampak lingkungan (Amdal).
Mengacu dengan persoalan yang terjadi puluhan tahun ini, selain meminta kegiatan eksplorasi dan eksploitasi KSO BWP MERUAP, dalam pernyataan sikapnya  mereka juga meminta  pajak dan CSR dari tahun 1994 hingga 2015 diaudit kerena terindikasi terjadi kerugian daerah, mendesak KPK mengusut  tuntas  EKSPLORASI KSO BWP MERUAP dan Mendesak SKK MIGAS mencabut izin pertambangan yang dianggap bermasalah serta meminta mabes polri mengusut dugaan pencurian migas.

Terkait dengan persoalan tersebut hingga berita ini diterbitkan pihak KSO BWP MERUAP Sarolangun belum dapat dikonfirmasi.(b2)

Comments

comments

Penulis: 
    author

    Posting Terkait