Menyilau Peradapan Massa Lampau, Wenri: Perahu Kuno Lambur Baru Menduga-duga

1077 views

MUARASABAK, RJC – Pagi Senin (16/12/2019) Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), laksanakan Seminar Hasil penelitian Kapal Kuno Lambur, diaula Kantor Bupati Tanjabtim.

Laporan Seminar Hasil Penelitian Situs Perahu Kuno Lambur oleh Herli Plt Kepala Balitbangda Tanjabtim, Penelitian Situs Kapal Kuno di Desa Lambur I Kecamatan Muara Timur Kabupaten Tanjabtim.

Penelitian dimulai 7 Agustus berakhir 30 November dilakukan eskavasi dengan menggunakan anggaran murni APBD Kabupaten Tanjabtim.

H Robby Nahliyansyah Wabup Kabupaten Tanjabtim membuka acara Seminar Hasil Situs Perahu Kuno terbuka untuk umum.

Prof Ali Akbar memaparkan hasil semua apa yang ditemukan atau apa yang didapat pada situs Perahu kuno tersebut, dibuka dari cerita Kerajaan Sabak

Kitab Ajaib Alhind dan Kitab Akhbar Alshin wa Alhind, ejaan yang benar Kerajan Zabaj dipimpin Maha Raja Terkenal sumber daya mas dll.

Begitu banyak pengantar kisah kerajaan Zabaj terpisah antara kapal kuno Lambur tapi masih di Muarasabak, kemungkinan berkait, Pelestarian, Pengembangan metode penelitian, perlindungan, pemanfaatan dan penanganan.

Berdasarkan peta kuno, banyak cabang yang menyambung sampai sungai sabak, Menarik peta ini, sabuk mas ditemukan 1 KM dari situs perahu kuno, 3 papan perahu kuno dilokasi yang sama.

Survey GPS dan Geomagnet, ekskavasi situs perahu kuno dan Analisis Karbon hasil uji lab C 14 untuk kronologi absolet berdasarkan tali ijuk adalah pertengahan tahun 1500-an Masehi dan kedepan akan membuat Warehouse,  untuk penangan lebih baik lagi, ungkap Prof Abe sapaan Akrabnya dengan gambar dan video perahu kuno di Desa Lambur I.

Harno BPCB Jambi berharap dengan hasil yang didapat oleh prof Abe dapat mensejaherakan masyarakat disekitar dan Masyarakat Tanjabtim pada umumnya dan Novi aerkologi Sumsel lebih suka menyebut perahu atau tongkang, pendapatnya masih banyak yang

Wenri Wanhar mengapresiasi apa yang dilakukan Pemkab Tanjabtim, mendedikasikan sebagian anggaran belanja untuk menyilau peradapan, sempat berdiskusi singkat bersama Bang Romi Bupati Tanjabtim, kalaulah mau tau sebuah kota bangun juga peradapannya, sebuah kesadaran baik menurut kita hasilnya sama-sama kita dengar, cukup memukau namun hasil yang ingin diketahui dari penelitian, sebetulnya berupa apa kapal itu?

Menyilau peradapan massa lampau, siapa sebenarnya nenek moyang kita?Perahu Kuno Lambur hingga hari ini, baru menduga-duga, belum bisa memastikan rupa perahu atau kapal tersebut dan masih terselubung serta hidup dalam imajinasi ilmuan tidak berada, berani disampaikan Prof Abe.

Kedepan akan membuat reflika, seperti apa yang hendak dibikin, meniru mengambil tuah pada yang benar, seperti apa akan dibuat nantinya, alangkah baiknya jujur kita, tidak mengada-ada, berikan kejelasnya yang sejelasnya-jelasnya.

Inti yang ingin disampaikan dengan menyilau kapal kuno lambur, mau apa kita? Kalau hematku yang anak kecil ini, kapal tersebut untuk memulai sebuah perjalanan, diharapkan Tanjabtim bahkan Jambi dapat menyilau hal yang lebih luas lagi, karena disekitar Lambur tersebut ada Siti Hawa bahkan sammpai ke Air Hitam Laut, bertujuan menghidupakan watak terbaik nenek moyang kita, pungkasnya.(4N5)

Comments

comments

Penulis: 
    author

    Posting Terkait