rakyatjambi.co, MUAROJAMBI–Sedikitnya 11 siswa/i Sekolah Luar Biasa (SLB) Kabupaten Muarojambi, jadi korban pencabulan dan sodomi. Ironisnya lagi yang menjadi pelaku aksi bejat tersebut tidak lain adalah oknum guru korban itu sendiri yang berinisial S.
Parahnya lagi aksi oknum tenaga guru honorer tersebut sudah berlangsung sejak lama, bahkan keterangan dari pelaku yang kini tengah meringkuk dibalik jeruji besi Polres Muarojambi, dia lakoni sejak 2012 silam, hanya saja baru terungkap.
Menurut tersangka S oknum guru bahasa inggris, yang tinggal di komplek SLB ini, dari belasan siswa yang dominan menjadi korban nafsu bejat dirinya didominasi oleh siswa laki-laki. “Saya telah melakukan itu sejak tahun 2012, saya melakukan kebanyakan dengan murid laki-laki, karena saya merasa nyaman, sedangkan perempuan hanya saya pegang-pegang kemaluannya, ” tutur tersangka.
Dalam melakukan aksi bejat tersebut dikatakan S, biasanya dia lakukan saat membersihkan badan siswa seperti waktu jadwal siswa mandi, kemudian dalam aktivitas merawat siswa yang sedang sakit.
Hingga kini polisi masih mendalami lebih jauh kasus tersebut, karena tidak menutup kemungkinan masih ada korban yang belum memberikan laporan, seperti yang dikatakan IPDA.Irlanda , KBO UPPA Polres Muarojambi, menurutnya dari hasil penyidikan perbuatan tersangka ini dilakukan memang atas dasar rasa suka sesama jenis kemudian dipicu sakit hati terhadap mantan pacar atau kecewa dengan perempuan yang pernah dekat dengan tersangka. “Sakit hati dengan perempuan inilah yang mendorong tersangka mengauli sesama jenis, ” terangnya.
Terpisah Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Muarojambi, Ulil Amri mengatakan, terkait dengan kejadian ini dirinya merasa sangat prihatin, belajar dari pengalaman untuk menepis image jelek terhadap dunia pendidikan rekrutmen tenaga guru masa mendatang akan lebih diperketat. “Calon guru nantinya akan diseleksi betul harus ikut tes psikologi jika ada kejanggalan diharamkan untuk di terima, ” tegas Ulil. (yop)
