Laporan Wartawan Rakyatjambi.co, Eko wijaya
rakyatjambi.co, KUALA TUNGKAL–Kementerian Pertanian Indonesia (Kementan RI) menargetkan penanaman jagung seluas 50.000 hektar untuk tahun 2017 di Propinsi Jambi.
Dari target puluhan ribu hektar tersebut Kabupaten Tanjung Jabung Barat mendapat Kuota 1.650 hektar.
Target ini bagian dari upaya Pemerintah pusat menggiatkan produksi jagung nasional sebagai tanaman integrasi.
Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan Dinas Pertanian Tanjung Jabung Barat, Ibrahim menyebutkan,
Program Jagung Tahun 2017 masuk dalam program Pajele (Padi, Jagung, dan kedelai). Paket yang diterima di dalam intensifikasi tanam jagung ini adalah paket lengkap yakni mulai dari benih, pupuk dan herbisida.”Tanjung Jabung Barat menyerap 1.650 hektare, dari 1.650 hektare itu 1000 ada di dua desa yakni desa Sri Agung dan desa Rawa Medang,” sebut Ibrahim, Sabtu (1/10/16).
Dia menjelaskan,pihak lebih banyak memfokuskan program tanaman jagung 2017 tanjab barat di desa Sri Agung dan Rawa Medang karna di dua desa yang menjadi lumbung beras itu memiliki masa masa tanam tertentu yang bisa menghasilkan Jagung berkualitas.”Di desa Sri Agung dan Rawa Medang ada masa masa tanam tertentu setalah masa nanam padi 3 kali setahun itu dimana satu kali dimusim kering, artinya bila dimusim kemarau ditanamkan padi tidak bagus artinya airnya tidak cukup maka ditanamlah jagung,” ujarnya.
Diungkapan Ibrahim, pihaknya kedepan akan lebih mengembangkan tanaman jagung jenis Hibrida yang notabennya akan di manfaatkan menjadi produksi bagi industri pakanan ternak.”Di dua desa ini cendrungnya nanam jagung manis, nah kita coba untuk nanam jagung Hibrida yang notabennya akan di pergunakan untuk pakan ternak. Untuk harga sudah dijamin oleh pemerintah nanti akan dirumuskan kembali diawal tahun 2017 oleh Kementrian Pertanian dan perdagangan termasuk juga penindustrian, karna jagung ini industri pakan ternak,” ungkapnya.