Muara Bulian – Dalam kurun waktu hingga Oktober 2022 ini, kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Kabupaten Batanghari masih menjadi kasus tertinggi dengan jumlah kasus mencapai 6.355 orang. Hal ini di sebabkan kondisi udara di wilayah tersebut yang sudah tercemar.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Batanghari dr.Ibnu R Muda memgatakan, di tahun 2022 ini, kasus ISPA di Kabupaten Batanghari melonjak tinggi. Selasa (22/11).
“Kasus ISPA saat ini menjadi peringkat pertama pada urutan penyakit terbesar di Batamghari. Terbukti dari jumlah penyakit gangguan pernapasan di sertai batuk dan flu ini mencapai 6.355 kasus, dimana data ini ditemukan di seluruh Puskesmas yang ada di delapan Kecamatan,”Katanya.
Ibnu juga menuturkan, tingginya trend kasus ISPA dikarenakan virus yang di picu dari pencemaran udara, seperti debu ataupun polusi lainnya.
“Meski kasus ini dalam kategori tidak begitu berbahaya, namun hal tersebut perlu menjadi perhatian khusus Pemerintah untuk kedepan bisa menekan kasus ISPA,”Ucapnya.
Sementara itu, pihaknya juga mendata, ada sembilan besar penyakit lainnya yang terbilang banyak jumlah penderitanya di tahun ini.
“Beberapa penyakit tersebut terdiri dari, hipertensi essential sebanyak 4.920 orang, demam tak tahu sebab sebanyak 3.599 orang, gastritis sebanyak 2.507 orang, dermatitis kontak alergi sebanyak 2.315 orang, sakit kepala sebanyak 2.222 orang, dispepsia 2.133 orang, myaglia sebanyak 1.690 orang, diare dan gastroenteritis sebanyak 1.397 orang dan dm tak tergantung insulin sebanyak 1.088 orang,”Ungkapnya.
Dengan demikian, melihat kondisi ini Pemerintah akan terus meningkatkan pelayanan kesehatan semaksimal mungkin, guna menekan kasus kasus tersebut terutama di Puskesmas yang ada di setiap Kecamatan.(RUD).