Laporan Wartawan rakyatjambi.co, Eko wijaya
rakyatjambi.co, KUALA TUNGKAL- Wakil Ketua DPRD Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), Ahmad Jahfar, SH mengaku tidak merasa pas dengan sistim lelang jabatan yang dilakukan kepala daerah Tanjabbar (Bupati) untuk memilih dan menyeleksi para pejabat yang bakal membantunya menjalankan roda pemerintahan di Kabupaten pesisir itu.”Saya pribadi sebenarnya tidak pas dengan istilah lelang ini. Sebenernya inikan jabatan Karier, lebih pas dengan sistem Baperjakat seperti dulu, lebih efektif, lebih berwibawa pemerintah daerah,”kata Ahmad Jahfar saat dibincangi rakyatjambi.co di kantor DPRD Tanjab Barat, Jumat (07/04/17).
Politikus Golkar ini menyebut, lelang jabatan dianggap tidak terlalu maksimal untuk menghasilkan pejabat yang memiliki kompetensi. Ia menganggap lelang jabatan hanya memperpanjang mekanisme dan menghabiskan biaya saja.”Dengan sistem Baperjakat yang dulu pernah ada sebenarnya yang baik, dengan cantatan Tim Baperjakat memang betul-betul melakukan seleksi yang efektif,”beber Jahfar.
Meski sejatinya tidak sependapat dengan sistem lelang jabatan ini, Jahfar tetap berharap dengan adanya seleksi pejabat melalui lelang jabatan tersebut muncul para pejabat-pejabat yang memiliki integritas dan kemampuan yang baik untuk membantu mewujudkan visi dan misi Bupati.”Terkait dengan lelang jabatan, ini sebenarnya wewenang kepala daerah untuk mengaturnya. Ini bukan hak Prerogatif kepala daerah, tapi kepala daerah diberi wewenang untuk mengatur dan mengangkat sesuai amanat undang-undang yang ia perlukan untuk membantunya. Kita berharaplah dengan lelang jabatan itu muncul pejabat-pejabat yang mempunyai integritas yang baik, yang mempunyai kemampuan untuk membantu Bupati,”ulasnya.