Muara Bulian – Efek penyebaran virus corona yang terjadi di Wuhan, China, harga jual bawang putih meroket naik termasuk di Pasar Tradisional Keramat Tinggi Muara Bulian, Kabupaten Batanghari. Kenaikan yang terjadi di Bumi Serentak Bak Regam ini cukup signifikan hingga 100 persen dan sudah tembus Kisaran Rp 60 ribu perkilo.
Salah seorang pedagang bawang putih di Pasar Tradisional Keramat Tinggi Muarabulian, Yuliana Fitri, kenaikan harga bawang putih di Kabupaten Batanghari telah terjadi sekitar satu bulan yang lalu. Harga yang dijual dipasar, kini sudah naik 100 Persen dari harga biasa. Senin (10/02).
“Harga bawang putih ini sudah naik dalam empat minggu lalu. Kalau sebelumnyo harga masih berkisaran Rp 30-35 ribu perkilonyo, sekarang sudah capai Rp 60 ribu perkilo, telah naik 100 persen dari biasanya” kata Yuliana.
Yuli menambahkan, kenaikan harga jual bawang putih ini tidak terlepas dari efek virus corona yang terjadi di Wuhan China. Masalahnya, China merupakan salah satu negara pemasok terbesar bawang putih di Indonesia, menginggat kualitas bawang yang berasal dari sana cukup baik.
“Kenaikan ini di akibatkan pengiriman stok bawang putih yang mayoritas kebanyakan dari China di stop untuk masuk ke Indonesia. Dan mangapa Kita Impor, karena memang kalau bawang putih dari China ini bentuknya lebih besar dari yang di produksi Kita lokal,”Kata Yuli.
Sementara itu, dengan kenaikan harga jual bawang putih ini, sudah sangat berpengaruh terhadap penjualnya. Sebab, sejak terjadi kenaikan harga jual bawang putih sudah mengalami penurunan, penurunan daya jual bawang putih ini cukup segnifikan. Kalau biasanya sehari terjual sebanyak 50 kilogram, kini menurun menjadi 10 kilogram sehari. Dan kenaikan ini sepertinya sudah dimana-mana di Indonesia.
“Setau saya, sejak mewabahnya virus corona tersebut, Pemerintah Indonesia telah membatasi impor bawang putih dari negeri China masuk ke Indonesia, yang mana di maksudkan untuk pencegahan masuknya virus tersebut ke Indonesia, karena pasokan terbanyak datang dari sana,”Ujarnya.(RUD)