Muara Bulian – Dilansir dari data Dinas Kesehatan Kabupaten Batanghari, Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Batanghari yang tercatat sejak awal Januari hingga 27 April tahun 2020 mengalami penurunan secara drastis.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batanghari dr.Elfi Yennie,MARS mengatakan, pihaknya mencatat untuk kasus DBD di Bulan Januari telah ditemukan 48 kasus dan mengalami peningkatan di Bulan Febuari dengan 56 kasus. Kemudian, mengalami penurunan di bulan Maret 33 kasus. Selasa (28/04).
Lanjut Elfi, dan pada kasus ini mengalami Penurunan yang signifikan terjadi di bulan April ini, karena hingga minggu ketiga di bulan April baru ditemukan tujuh kasus DBD.”Langkah Pemerintah Kabupaten Batanghari melalui Dinkes Batanghari dalam menekan kasus DBD ini, Salah satunya, dengan membuka Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal), yang mana program ini di bentuk di seluruh Kecamatan yang ada di Kabupaten Batanghari. Dan juga program ini pembentukannya langsung dihadiri oleh Camat dan Lurah/Kepala Desa Setempat,” ungkapnya.
Elfi juga menjelaskan, selain Pokjanal, pihaknya juga telah membuat program Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik (Juru Pemantau Jentik). Disini, kata dia setiap rumah akan di tunjuk satu perwakilan untuk menjadi Jumantik.”Dan perlu diketahui juga, untuk DBD ini sendiri ada 3 tingkatan diantaranya, Demam Dengue, demam berdarah dengue dan yang paling berbahaya yang menyebabkan kematian adalah Demam Dengue Shock Syndrome,”Sebut Elfi.
Elfie juga menuturkan, bahwa kasus DBD sendiri banyak di derita oleh usia-usia Produktif. Dan masyarakat juga harus tahu, dalam mengantisipasi kasus DBD ini, untuk melakukan fogging bukanlah cara efektif. Masalahnya, fogging hanya bisa membunuh nyamuk dewasa.”Jadi saya menghimbau, agar masyarakat dapat melakukan pembersihan lingkungan dengan cara 3 M plus, yaitu menutup tempat penampung air, menguras bak mandi atau tempat penampungan air lainnya dan mengubur atau mendaur ulang barang bekas,”Himbau Elfi.(RUD)