Laporan Wartawan Rakyatjambi.co, Hendry
MUARASABAK-Akibat banjir yang merendam
Kecamatan Berbak, Kabupaten Tanjung jabung Timur, puluhan siswa terpaksa diliburkan. Hal ini dilakukan karena sekolah-sekolah yang ada di daerah tersebut terendam banjir.
Kadis Pendidikan Tanjabtim, Ferri Marjoni mengatakan, ada delapan SD dan empat SMP di Berbak yang terendam banjir, namun begitu siswa yang diliburkan hanya siswa SD kelas I, II dan III. Sedangkan siswa SMP masih tetap wajib masuk sekolah. “Untuk waktu yang diliburkan hingga tanggal 18 Maret 2017. Saya sudah perintahkan KCD Berbak dan jajarannya untuk monitor dan terus melaporkan perkembangan. Kita evaluasi Senin (20/3), jika air terus naik dan mengganggu KBM, kita akan pertimbangkan opsi meliburkan,”katanya.
Ditambahkannya, mengingat kondisi kecamatan Berbak yang masih minim gedung atau lokasi cadangan bebas banjir, otomatis menyulitkan pihaknya untuk mengambil langkah – langkah antisipatif agar proses KBM bisa tetap dilaksanakan. “Kalau di daerah yang sarananya lengkap dan kawasan bebas banjirnya ada, kita bisa pertimbangkan opsi memindahkan tempat belajar siswa. Tapi di Berbak itu memang masih minim. Lagipula jarak konsentrasi penduduknya relatif jauh,” jelasnya lagi.
Namun apabila sampai Senin nanti air terus naik, berkemungkinan pihaknya akan mengambil opsi peliburan sementara. Begitu pula langkah – langkah penanganan, Ferri mengaku akan berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) guna menentukan langkah strategis yang akan diambil. Terlebih Ferri merisaukan siswa kelas VI dan IX yang sebentar lagi akan mengikuti ujian akhir. “Harapan kita kejadian ini jangan sampai mengganggu konsentrasi siswa menghadapi ujian akhir,”harapnya.
Menurut kepala BPBD Tanjabtim melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, H Rizon Wilaidi mengatakan, saat ini tim reaksi cepat (TRC) sudah beberapa hari berada di Berbak. Kondisi air hingga kini volume kenaikannya tidak lebih dari 5,5 CM dari kondisi biasa. Hanya saja, jelas H Rizon, banjir di Berbak ini adalah luapan sungai Batanghari. “Makanya setiap pagi naik, lalu sore turun lagi. Kenaikannya masih stagnan 5,5 cm. Semoga tidak makin tinggi. Tapi apapun situasinya kita sudah siapkan langkah – langkah sesuai protap penanganan banjir,”jelasnya.