Jambi – Kelangkaan bawang merah yang terjadi di Provinsi Jambi membuat harga bawang merah di pasaran melonjak naik, Hal ini dikarenakan Sentral produksi dari Brebes, Cirebon maupun dari Tegal sedikit terganggu, baik produksi maupun dari hasil panen mereka rusak.
“Produksi lokal kita tidak mampu untuk menopang stok kita di Jambi ini makanya banyak datang dari daerah-daerah lain.” Kata Amir Hasbi. Selasa (19/5/2020) diruang kerjanya.
Lanjut Amir Hasbi, Persoalan di daerah-daerah di Indonesia pada umumnya dari 34 Provinsi adalah persoalannya adalah gula pasir dan bawang merah.
“Namun kita cobak untuk memberikan komunikasi pengertian kepada para pedagang, distributor dan agen di sini tolonglah masyarakat jangan memanfaatkan situasi ini untuk mengambil keuntungan yang besar. Silahkan ambil keuntungan dengan harga yang wajar.” Ujarnya.
“Alhamdulillah dari beberapa pasar seperti Angso Duo, Talang Banjar dan Simpang Pulai yang tiap hari kita data cek harga itu masih dibawah 50 ribu rupiah.” Tambahnya.
Sementara itu, untuk Stok Gula Pasir di Provinsi Jambi, Amir Hasbi mengatakan masih dalam kategori aman.
“Alhamdulillah cukup, titik aman pertama dulu sampai lebaran Idul Fitri ini Insya Allah aman” Ujar Amir Hasbi.
Lanjutnya, Ketersediaan Gula Pasir yang ada di Bulog per tanggal 14 Mei 2020 ada 500 Ton yang sudah disebar di Kabupaten/Kota dengan harga standar pemerintah 12.500 rupiah.
Namun diakuinya masih ada beberapa distributor yang menjual dengan harga diatas harga standar pemerintah. “Beberapa Distributor yang memperoleh Gula Pasir stok yang lama dengan harga yang tinggi, makanya ada yang menjual dengan harga 16 ribu rupiah.” Jelasnya.
Amir Hasbi juga menghimbau kepada masyarakat untuk tidak cemas akan ketersediaan Gula Pasir di Provinsi Jambi. (*/Syah)