Belasan Balita Diserang Muntaber,Tetriadi: Hati-Hati Penyakit Muntaber Mewabah di Merangin

1805 views

MERANGIN – Penyakit diare dan muntah berak (Muntaber) mewabah di Kabupaten Merangin. Belasan warga yang mayoritas balita, memenuhi Rumah Sakit Umum (RSU) Kolonel Abunjani Bangko, akibat terkena muntaber, pada Selasa (1/8).

Informasi yang berhasil dihimpun, tanpak RSD Kolonel Abunjani Bangko, dua hari terakhir ini pasien penyakit diare dan muntaber mengalami peningkatan. Terdapat belasan balita yang saat ini menjalani perawatan di instalasi rawat inap.“Ya, sejak Senin kemarin hingga hari ini, terdapat 11 pasien muntaber yang dirawat,” ungkap Kepala RSD Bangko Berman Saragih, melalui Kasi Pelayanan dr. Tetriadi.

Dikatakannya, melihat dari jumlah pasien yang datang tersebut, memang terjadi peningkatan. Namun dia mengatakan, pasien tersebut berasal dari wilayah yang berbeda-beda.“Yang datang ke sini biasa memang yang sudah tidak sanggup lagi ditangani di rumah. Mereka dirawat sejak kemarin,” sebutnya.

Sementara itu, orangtua yang anaknya berusia dibawah dua tahun menderita muntaber menyebutkan, buah hatinya sudah berkali-kali muntah dan buang air. Semua makanan yang ditelannya keluar, bahkan sampai memuntahkan dan berak berupa air.“Anak saya sampai lemas dan pucat, makanya saya langsung bawa ke rumah sakit kemarin,” akunya seraya mengatakan, saat ini anaknya sudah mulai membaik.

Belum bisa dipastikan apa penyebab hingga banyak belita di Merangin terserang diare dan muntaber. Namun diduga dikarenakan mengkonsumsi air yang kurang baik atau salah makan.

Terkait mewabahnya penyakit diare dan muntaber, Kadis Kesehatan (Dinkes) Merangin, Salahudin dikonfirmasi tak membatahnya. Dia mengatakan, saat ini memang terjadi peningkatan penderita diare dan muntaber.“Penyakit diare setiap tahun itu memang ada. Biasanya meningkat pada bulan Juli dan Agustus karena cuaca musim pancaroba,” ungkap Salahudin.

Terkait hal itu, pihaknya telah melakukan pemantauan. Hasilnya, secara umum pasien diare masih normal.“Memang ada peningkatan, tapi masih normal belum melewati batas. Belum KLB,” jelasnya.

Pihaknya lanjutnya, juga telah mengantisipasi hal ini. Di setiap puskemas telah disiapkan obat dan tenaga medisnya.

“Di puskesmas kita telah siap untuk menangani hal ini,” terangnya.

Sebutnya lagi, selain karena perubahan cuaca dari hujan ke kemarau, penyakit diare juga bisa disebabkan dari pola makan yang tidak bersih.“Kita telah menginstruksikan kepada petugas kesehatan di puskemas untuk melakukan sosialisasi dan mengajak warga pola hidup sehat. jadi kita harus lebih bijak dalam mengonsumsi air,” pungkasnya.(anto)

Comments

comments

Penulis: 
    author

    Posting Terkait