rakyatjambi.co–Sosial media telah menjadi bagian kehidupan yang tak terpisahkan. Banyak perusahaan besar memasarkan produknya lewat kanal-kanal di sosial media. Dikutip dari laporan Tetra Pak Index 2017, ada 132 juta pengguna internet di Indonesia dan 40% nya adalah penggila sosial media dalam
usia produktif. Sedangkan menurut data Statista saat ini ada 10 sosial media paling berpengaruh di dunia, urutan pertama sampai ketiga ditempati oleh Facebook, YouTube dan WhatsApp.
Jika ditinjau dari sisi
kegunaan secara garis besarnya dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Facebook Sosial media berbagi momen kehidupan pribadi dan mencari teman.
2. YouTube Sosial media berbagi video dan menghasilkan uang lewat vlog (sedang HITs), biasa disebut
YouTuber’s.
3. WhatsApp Aplikasi chating pengganti SMS, biasa digunkan untuk berkomunikasi cepat.
4. Instagram Sosial media berbagi momen dalam bentuk foto.
5. Twitter Sosial media berbagi berita singkat dari tokoh-tokoh publik (artis, pejabat dan perusahaan).
6. LinkedIn Jaringan profesional para pekerja.
7. Snapchat Sosial media berkirim video dan foto yang kemudian secara otomatis akan terhapus dalam beberapa
detik.
Hampir semua konten didalam sosial media tersebut adalah postingan tentang diri pribadi
penggunanya seperti curhatan, foto dan video. Jarang ditemukan konten yang secara eksplisit
membahas mengenai sains, teknologi, dampak lingkungan dan kemungkinan kekurangan pangan
karena ledakan populasi. “Manifesto Masalah global yang kita hadapi – ancaman benda angkasa, perkembangan teknologi, pemanasan global, meningkatnya pencemaran, dan menipisnya sumber daya karena bertambahnya populasi –semakin bertambah serius, ” kata Muhammad Rahman, pencipta Coenocyte, Sosial Media Sains dan Teknologi.
Hal tersebut menjadi latar belakang berdirinya Coenocyte, Sosial Media Sains dan Teknologi yang
diciptakan Rahman, mantan mahasiswa jurusan Fisika di IAIN STS Jambi (kini UIN STS Jambi) ini. Dapat diakses melalui url www.coenocyte.com
Misinya adalah menghubungkan para ilmuwan dan pemerhati teknologi untuk memperbaiki masa