Muara Bulian – Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Batanghari, Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Batanghari yang tercatat sejak Awal Januari hingga pertengahan Oktober tahun 2020 terdapat 168 Kasus DBD yang di temukan. Rabu (14/10).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batanghari dr.Elfi Yennie,MARS mengatakan, pihaknya mencatat dari Ratusan kasus DBD yang ditemukan, paling tinggi terjadi pada bulan Januari, Februari dan Maret.
“Kasus DBD tersebut, untuk pembagiannya yakni, pada bulan Januari ada 48 kasus dan mengalami peningkatan di Bulan Febuari dengan 56 kasus. Kemudian, mengalami penurunan di bulan Maret 33 kasus, April dengan 12 kasus, Mei 9 kasus, Juni 3 kasus, Juli 3 kasus, Agustus 2 kasus dan September hanya ada 2 kasus,”Terangnya.
Lanjut Elfi, dengan demikian untuk kasus ini mengalami Penurunan yang signifikan yang terhitung dalam beberapa bulan terakhir yaitu terjadi sejak bulan Juni hingga bulan September ini.
“Dalam mengatasi kasus ini, Pemerintah Kabupaten Batanghari melalui Dinkes Batanghari telah mengambil langkah dalam menekan kasus ini, Salah satunya, dengan cara membuka Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal), yang mana program ini di bentuk di seluruh Kecamatan yang ada di Kabupaten Batanghari,”Jelasnya.
Elfi juga menambahkan, selain Pokjanal, pihaknya juga telah membuat program Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik (Kader Juru Pemantau Jentik). Disini, kata dia setiap rumah akan di tunjuk satu perwakilan untuk menjadi Jumantik.
“Dan perlu diketahui juga, untuk DBD ini sendiri ada 3 tingkatan diantaranya, Demam Dengue, demam berdarah dengue dan yang paling berbahaya yang menyebabkan kematian adalah Demam Dengue Shock Syndrome. Maka dari itu pentingnya ada Jumantik di setiap rumah,”ungkapnya.
Elfie juga menuturkan, untuk kasus DBD sendiri banyak di derita oleh usia-usia produktif yaitu pada usia 15 – 44 Tahun. Dan perlu juga diketahui, masyarakat juga harus tahu, dalam mengantisipasi kasus DBD ini, untuk melakukan fogging bukanlah cara efektif. Masalahnya, fogging hanya bisa membunuh nyamuk dewasa.
“Jadi saya menghimbau, agar masyarakat dapat melakukan pembersihan lingkungan dengan cara 3 M plus, yaitu menutup tempat penampung air, menguras bak mandi atau tempat penampungan air lainnya dan mengubur atau mendaur ulang barang bekas, serta menanam tanaman yang di takuti oleh nyamuk,”Tutupnya.(RUD)