Laporan Wartawan Rakyatjambi.co, Eko wijaya
rakyatjambi.co,TANJAB BARAT- Warga masyarakat desa Pematang Tembesu, Kecamatan Tungkal Ulu, Kabupaten Tanjung Jabung Barat menuntut PT.Wira Karya Sakti (WKS) segera mengembalikan lahan mereka seluas 200 hektae yang telah diserobot oleh Perusahaan besar yang bergerak di bidang Hutan Tanaman Industri (HTI) tersebut.
Dalam perjalanannya, perusahaan milik Sinas Mas Group itu sejak puluhan tahun lalu telah mengembangkan usaha Hutan Tanaman Industri mereka dengan mencaplok lahan milik warga desa Pematang Tembesu.
Warga desa Pematang Tembesu sangat menyayangkan adanya kesan pembiaran oleh pemerintah dan bahkan memberi kesewenangan kepada PT WKS untuk bertindak semaunya dalam menggarap lahan milik mereka.“Kami seluruh masyarakat pematang tembesu berharap kepada bapak Bupati Tanjung Jabung Barat untuk membantu kami mempercepat proses pengalihan lahan hutan tanaman industri yang sementara ini di pegang oleh PT Wira Karya Sakti menjadi milikk desa kami, hal ini dikarnakan jika HTI tersebut menjadi desa Pematang Tembesu,”ungkap Kepala Desa Pematang Tembesu, Hamzah, Rabu (28/09/16).
Dia mengungkapkan, bila lahan seluas 200 hektare tersebut di bebaskan. Maka akan berdampak baik untuk peningkatan ekonomi masyarakat desa Pematang Tembesu.”Selain wilayah desa menjadi luas, HTI tersebut dapat membantu desa terutama masyarakat desa dalam hal peningkatan pendapatan ekonomi masyrakat, sehingga secara umum mendongkrak pendapatan desa,”jelasnya.
Untuk diketahui, Untuk diketahui, Perjuangan panjang masyarakat Desa Pematang Tembesu, Kecamatan Tungkal Ulu, Kabupaten Tanjab Barat, Jambi selama bertahun tahun untuk mendapatkan lahan mereka yang di serobot perusahaan pengelola Hutan Tanaman Industri PT Wira Karya Sakti (WKS) seluas 200 Hektar hingga kini belum bisa terwujudkan.
Lahan yang diserahkan oleh Bupati Kepala Daerah TK.II Tanjung Jabung
A.Moeaz Yusak pada Tahun 1979
Kepada Departement sosial yang ditujukan untuk masyarakat Desa Pematang Tembesu (Desa baru pemekaran dari Desa Taman Raja) untuk proyek kesejahtraan masyarakat Terasing (PKMT) itu saat ini dipenuhi oleh tanaman Akasia PT WKS.
Masyarakat desa Pematang Tembesu sudah beberapa kali menggelar pertemuan dengan pihak PT WKS, Pemerintah Daerah, dan DPRD tanjab Barat namun hingga hari ini belum ada kejelasan.