Laporan Wartawan Rakyatjambi.co, Ekowijaya
rakyatjambi.co,TANJAB BARAT- Siapa sangka Desa Purwodadi dikenal sebagai centra Perkembangbiakan sapi di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Jambi oleh kabupaten dan provinsi tetangga. Dibandingkan dari 113 desa lain di Tanjung Jabung Barat, desa Purwodadi merupakan satu satunya desa tertinggi dalam hal produsen sapi terutama sapi jenis Bali.
Di desa ini sapi sebagian besar diperkembangbiakan dan di pelihara oleh masyarakat setempat secara tradisional baik secara berkelompok maupun perorangan.
Bambang (35) salah seorang peternak sapi bali desa Purwodadi menyatakan, Perkembangbiakan Sapi ini awalnya merupakan bantuan dari pemerintah pusat. Dirinya yang mengelola bantuan tersebut secara berkelompok mengaku merasakan betapa besarnya manfaat dari beternak sapi.“Sapi kelompok kami disini ada 43, Ini didatangkan dari lampung pak,” tutur Bambang.
Dia mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan pakan sehari hari, selain dengan mencari rerumputan, peternak sapi di desa Purwodadi juga memanfaatkan Pelepa Sawit Sebagai bahan Pakan.
Menurut Bambang penggunaan pelepah sawit sebagai pakan ternak merupakan cara untuk menyelesaikan kekurangan pakan sapi. Limbah pelepah daun sawit menjadi solusi bagi peternak sapi karena pakan hijauan saat ini sudah mulai sulit untuk didapatkan.“Kalau pakan pagi sama sore pelepah sawit campur dedak, pelepah kita cacah menggunakan mesin rakitan sendiri. Tapi mesin kami kecil pak jadi kalau untuk giling pelepa hasilnya kurang halus, ya kalau bisa pemerintah bisa bantu kami mesin gilingnya,” ujarnya.
Diungkapkan bambang, limbah sapi sangat bermanfaa untuk keperluan pemupukan di kebun kelapa sawit warga. bahkan banyak warga yang rela merogoh koceknya untuk membeli urine sapi murni seharga RP 10.000 untuk perdeligen ukuran 20 liter.“Kotoran dan urine nya untuk sawit, alhamdulilah buah sawitnya subur dan besar2 pak, kebetulan masyarakat disini banyak juga yang punya kelapa sawit, serba manfaat, pelepahnya bisa untuk pakan dan kotoran sapinya bisa untuk pupuk,” tandasnya.