KERINCI – 6 besar calon Bawaslu Kabupaten Kerinci telah dikeluarkan oleh Tim Seleksi (Timsel) calon Bawaslu Kab/Kota provinsi Jambi, namun nama yang dikeluarkan Timsel nilai tidak profesional, karena selain tidak ada pengalaman dan berintegritas juga terdapat Calon Bawaslu yang pernah terlibat Politik saat Pilkada Kerinci 2018 lalu yang diluluskan.
Hal ini sangat disayangkan masyarakat dan Calon Bawaslu yang gagal masuk 6 besar, padahal telah ada tanggapan masyarakat yang dimasukan ke Tim Seleksi, namun nampaknya tidak di tindak lanjuti Timsel.”Sangat kita sayangkan, ini tidak profesional, masa ada yang terlibat politik waktu Pilkada Bupati dan Wakil Bupati 2018, masih tetap dimasukan timsel, padahal sudah ada tanggapan masyarakat,” kata salah seorang calon bawaslu yang tidak masuk 6 besar yang tidak mau ditulis namanya.
Dia menyebutkan seperti nama Mohd Taufik Harun, yang masuk 6 besar dengan nomor 50 di pengumuman Timsel, sudah jelas pernah mendukung Calon Bupati Kerinci Zainal Abidin, dengan berfoto dengan calon sambil mengacungkan tangan nomor Tiga.”Selain itu Istrinya pun, masih menjadi penyelenggara, padahal dalam Perbawaslu nomor 10 tahun 2018 perubahan Perbawaslu no 19 tahun 2017 jelas menyatakan syarat anggota Bawaslu tidak berada dalam satu ikatan
perkawinan dengan sesama Penyelenggara Pemilu. kita akan sampaikan soal ini ke Bawaslu Provinsi dan Bawaslu RI,” pungkasnya.
Sementara itu ketua Timsel, Asad Isma, saat dikonfirmasi melalui WhatsAppnya belum ada jawaban meskipun pesan yang dikonfirmasi masuk.
Enam nama yang lulus tes Kesehatan dan wawancara yakni Fatrizal, Jatra Permana, Wawan Kurniawan, Mohd Taufik Harun, Zamhuri dan Mesran.(Mak)