DPW Jarnas Kanthi Anies Jambi Pasang Puluhan Spanduk Gambar Anies di Warung dan Tempat Usaha

805 views

Spanduk Bengkel di Jln. Lintas Candi Muaro Jambi, Desa Setiris, Kec. Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi yang Dipasang Spanduk oleh
DPW Jarnas Kanthi Anies Jambi

JAMBI – Hingga pertengahan November 2022 ini, DPW Jarnas Kanthi Anies Jambi sudah memasang 41 buah spanduk warung dan tempat usaha milik relawan dan simpatisan.
Spanduk bergambar Anies Rasyid Baswedan ini tersebar dari Ujung Jabung di timur, hingga Kerinci di Barat, tempat pemasangan itu dilakukan di Warung, rumah makan, lesehan 12 buah, sate 3, warung pempek 2, kelapa muda, pop ice, coklat 3, toko roti 2, toko pakaian dan konveksi 4, toko kelontong 2, penjahit 2, laundry 3, bengkel motor 2, parut kelapa 1, sanggar tari 1, jaring/pancing 1, payment pos 1, celluler 1 dan klinik kesehatan 1.
Selain untuk brand awarenes, program ini sebagai sebuah strategi social marketing atau lebih dikenal dengan “pemasaran non-profit”. Karenakan lebih menerapkan konsep pemasaran yang berorientasi pada tujuan dan bukan pada keuntungan semata. Ukuran suksesnya lebih ke perubahan sosial, demikian dikemukakan Muhammad Agus Widiyanto,
Ketua DPW Jarnas Kanthi Anies Jambi lewat press releases yang diterima wartawan media ini, Jumat pagi 25 November 2022.
Marketing  model ini adalah sistem yang memungkinkan relawan dan simpatisan Anies untuk terlibat langsung. Mulai dengan mendata warung, berkolaborasi dengan pemangku kepentingan, berinteraksi langsung dengan masyarakat sekitarnya dan memanfaatkan kecerdasan orang- orang yang berpartisipasi didalamnya.
“Semuanya tentu untuk menaikkan elektabilitas Anies. Lalu menarik perhatian dan mendorong  relawan dan simpatisan untuk aktif berbagi dan berjejaring di lingkungan masing-masing, ” ungkap Muhammad Agus Widiyanto.
“Pemasaran sosial disini dapat diartikan sebagai suatu cara penggunaan teknik pemasaran untuk mempengaruhi target audiens, yaitu calon pemilih  agar secara sukarela menerima Anies Baswedan sebagai capres 2024. Dengan sikap-sikap positifnya yang melekat seperti menolak gratifikasi dan politik uang, perubahan dan keberlanjutan, mengabaikan keuntungan individu atau kelompok, dan lebih mementingkan urusan menghadirkan keadilan sosial di seluruh negri, ” sambung Muhammad Agus Widiyanto.
Dijelaskan Muhammad Agus Widiyanto, sosial ini lebih rumit dibandingkan produk komersial, karena harus memperhatikan pertama  Intangibility, Produk pada pemasaran komersial berbentuk jelas, nyata, dan dapat diamati. Sementara memasarkan  sosialisasi sosok Anies, lebih sulit diukur hasilnya. Karena ini soal memberikan pemahaman dan kesadaran masyarakat umum untuk memilih Anies di PILPRES 2024.
Kemudian Controversial,
Nilai-nilai dan konsep yang ditawarkan Anies seringkali kontras atau bertentangan dengan nilai dan normal yang sudah melekat di masyarakat. Seperti budaya wani piro, hipokrit, Kolusi, Korupsi & Nepotisme dan lain-lain.
Selanjutnya Complexity,
Figur Anies sebagai bahan sosial Markering lebih kompleks, jika dibandingkan dengan produk komersial. Produk komersial fokus pada satu manfaat. Sedang Anies sebagai solusi permasalahan bangsa yang makin complex.
Negative Frame
Konsep-konsep Anies terutama yang berujuan mengubah Indonesia menjadi lebih baik, justru sering ditanggapi negatif dan tidak nyaman untuk dilakukan.
Inflexibility, pemasar komersial lebih mudah mendesain ulang produknya dibandingkan pemasar sosial. Karena social Marketing sifatnya mengubah perilaku & keputusan memilih.
Terakhir Weak Personal Benefit,
Memilih Anies berarti lebih banyak memberikan manfaat untuk mengubah kebijakan. Sehingga tidak berdampak langsung dan jangka pendek pada para pendukungnya.
“Mem-Branding Anies sesungguhnya tidak sekadar melekatkan nama, namun juga membangun semua atribut yang melekat. Termasuk track record, di ide dasar kebangsaan dan mengubah perilaku politik menjadi lebih baik. Social marketing ini sesungguhny sudah lama dikenal di dunia dan diterapkan dalam “menjual” gagasan untuk perubahan, yaitu ; pemikiran, sikap, dan perilaku masyarakat, ” sebutnya.
Menurutnya Muhammad Agus Widiyanto Strategi ini juga terbukti dapat memberdayakan jarnas Kanthi Anies Jambi  dalam memperoleh dukungan luas, termasuk sumber dana yang potensial dari masyarakat, menambah relawan, menaikkan kepercayaan diri pengurus dan seterusnya.  Social marketing kata dia, berkaitan erat dengan kesuksesan jarnas secara keseluruhan. Meskipun manfaat yang didapat masyarakat tidak langsung diterima, sebagaimana halnya kegiatan profit, ” tuturnya lagi.
Diuraikan dia, kegiatan social marketing seperti spanduk warung & tempat usaha ini,  tepatnya adalah sebagai inovasi. Sehingga para pengurus dan relawan Jarnas harus pintar melakukan serangkaian inovasi yang belum pernah ada dan juga harus pandai menciptakan solusi atas masalah sosial yang terjadi disekitarnya.  Tentu saja dilihat dari sudut pandang marketing. “Sejatinya, unsur yang paling utama pada social markering itu adalah sisi ketulusan untuk terlibat dalam melihat permasalahan dan perubahan sosial yang diharapkan.  Idealnya adalah solusi sosial, yaitu permasalahan bangsa sekarang ini bisa tuntas jika Anies jadi presiden, ” imbuhnya menegaskan keuntungan bagi rakyat jika Anies jadi Presiden RI pada Pilpres 2024 mendatang. (opi)

Comments

comments

Penulis: 
    author

    Posting Terkait