Duduk Di Bangku Reot, Belajar Dibawah Atap Bocor Jadi Kebiasaan Siswa SMKN 1 Kuala Tungkal

1145 views

IMG-20160723-WA0001

–Laporan Wartawan Rakyatjambi.co, Eko wijaya–

rakyatjambi.co, KUALA TUNGKAL- Letak keberadaanya hanya berjarak sekitar lima kilometer dari kota Kuala Tungkal, Ibukota Kabupaten Tanjung Jabung Barat, salah satu kabupaten di Provinsi Jambi, namun kondisi sebagian besar bangunan dan fasilitas penunjangnya bisa dikatakan jauh dari layak. Kondisi SMK Negeri Satu Kuala Tungkal terancam ambruk dan sarananya telah lapuk dimakan usia.‬

‪Sejumlah meja dan bangku reyot yang hanya ditopang dengan dua tiang masih dimanfaatkan para siswa belajar karena tak ada bangku dan meja lain. Atap bocor dan dinding lapuk dimakan rayap sebenarnya membuat suasana belajar di sekolah ini menjadi tidak nyaman. Namun demikian, para siswa di sekolah unggulan itu tampak tetap semangat belajar.‬

‪Keceriaan tetap saja terpancar dari wajah lugu anak-anak Penerus perjuangan Bangsa tersebut. Bahkan mereka bersemangat menunjukkan bagian demi bagian gedung sekolah dan fasilitas penunjang yang paling rusak seperti dinding kelas yang retak dan berlubang, plafon yang hancur serta meja belajar yang kaki dan alas papannya sudah tak lagi utuh.‬

‪Untuk bisa duduk di kursi yang lebih bagus dan layak, para siswa berlomba lebih cepat datang ke sekolah. Bagi siswa yang datang paling belakang harus bersabar duduk di kursi dan bangku yang hanya ditopang dengan dua kaki dan salah satu kaki lainnya disanggah dengan meja lain agar bisa berdiri, bahkan bila kehabisan bangku tidak sedikit dari siswa harus rela belajar dengan berdiri dan lesehan.

Para siswa harus belajar berdesakan dalam satu bangku dan meja. Meja dan bangku yang tampak masih berdiri di beberapa ruangan kelas itu sebetulnya sudah beberapa kali dibenahi dengan cara dipaku atau ditambal dengan kayu lain.‬ Sungguh sangat menyayat hati.

M. Agus Saputra salah seorang siswa mengaku terpaksa belajar dengan kondisi sekolah yang tidak layak lantaran tak ada pilihan lain. “Susah kalau belajar, kalau hari ujan air berjatuhan, ngeri sekolah kami rubuh.” Katanya.

Sementara itu, Zepri Novialdi salah seorang guru di SMK Negeri satu kuala tungkal mengatakan. Dirinya terpaksa mengajar dengan kondisi yang serba apa adanya. “Kami berharap Pemerintah bisa memperhatikan sekolah ini.” Ungkapnya.

‪Siswa dan guru di sekolah ini berharap ada upaya perbaikan sarana gedung dan fasilitas penunjang sekolah yang layak secepatnya agar mereka bisa melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan lebih nyaman seperti rekan-rekan mereka di sekolah lain. Mereka berharap bisa mencicipi euforia anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) dan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).

Comments

comments

Penulis: 
    author

    Posting Terkait