Laporan Wartawan rakyatjambi.co, Eko wijaya
rakyatjambi.co,KUALA TUNGKAL- Program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan telah dihentikan pemerintah pusat sejak 2015 lalu. Di Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjab Barat, saat ini aset program unggulan Presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY) tersebut mencapai Rp 2 miliar.
Pelaksana Tugas Sementara (PLT) Camat Betara Wanwan Irawan, Kamis (20/10/16) mengatakan, Aset penting PNPM Mandiri Perdesaan ini berupa pinjaman bergulir yang dikelola unit pengelola kegiatan (UPK).
“Aset yang dari PNPM sampai saat ini belum ada arahan untuk dikemanakan. Itukan transisi pemerintahan dari programnya pak SBY dan sekarang pemerintahan pak Jokowi sudah tidak ada lagi PNPM mandiri itu. Sementara aset yang ada di masyarakat melalui UPK itu sekitar dua miliar,”kata Wanwan Irawan kepada rakyatjambi.co.
Dia mengungkapkan, Aset dua milliar rupiah ini berbuntuk simpan pinjam perempuan. Keseluruhan aset masih berada di UPK dan statusnya milik masyarakat Kecamatan Betara.
“Tentunya sayang bila tidak dimaksimalkan penggunaannya, jadi kita harapkan PNPM ini bisa dibuatkan BUMD antar desa bekerjasama dengan Petrochina sehingga lebih efektif lagi,”terangnya.