Muara Bungo- Kekerasan terhadap insan pers terjadi di Kabupaten Bungo, kejadian ini dialami M Puadi wartawan dari surat kabar Suara Bute Sarko.
Kejadian bermula ketika puadi membuat dan menerbitkan berita terkait permasalahan dalam penyaluran dana bantuan Samisake, yang sudah menjadi keluhan banyak masyarakat, yang menyebut jika Amper subsidi bantuan Samisake di Dusun Senamat hanya diterima oleh pihak-pihak yang memiliki kaitan keluarga.“Dia (pelaku) yang menerima bantuan itu, termasuk mampu tapi punya ikatan dengan perangkat dusun. Jadi mungkin tidak terima atas pemberitaan,” ungkap puadi.
Sabtu (20/2), korban didatangi oleh pelaku yang diketahui bernama lengkap Muda Harpan di kediaman korban, Sungai Aur Dusun Senamat, Kecamatan Pelepat, sesampainya dirumah korban pelaku langsung melakukan penganiayaan dengan memukul Puadi sehingga korban mengalami beberapa luka di bagian kepala.
Melihat kejadian tersbut istri Puadi dan beberapa keluarga yang saat itu berada dirumah berupaya untuk memisahkan penganiayaan tersebut.”Dia ninju-ninju, terus mencekik. Waktu itu istri saya dan adik ipar yang menghentikan. Saya sendiri tidak sempat membalas tindakan dia,” Ungkap Puadi.
Lebih lanjut Puadi memaparkan sebelumnya orangtua pelaku yang sering dipanggil Mad Cauk, sempat juga datang mencaci maki korban bahkan mengancam akan mengusirnya untuk tidak lagi tinggal di dusun tersebut.“Dia ngancam saya dan mengusir untuk tidak lagi tinggal di dusun itu,” tukas Puadi.
Atas tindak kekerasan tersebut Puadi langsung melaporkan kejadian itu ke Polres Bungo. “Setelah itu sayo langsung pegi kebungo bang, untuk visum dan membuat laporan kePolres Bungo,” lanjut Puadi.
- Ipda Boby Subasri, Kanit Kriminal Umum Polres Bungo, saat dikonfirmasi Minggu (21/2) membenarkan adanya laporan terkait dugaan penganiyaan yangb dialami korban Puadi. Dirinya mengatakan pihaknya terus mengusut laporan yang sudah diterima, dan untuk hasil visum sudah kami terima. ”Selanjutnya kita akan mengembangkan kasus ini dengan memanggil saksi-saksi.Setelah itu kita akan memanggil terlapor,” Tutup Boby.(Dhe)
