Gas LPG 3 Kg Langka, YLKI Tanjabbar Menduga Ada Oknum “Bermain”

2014 views

TANJAB BARAT – Gas elpiji 3 kg saat ini menjadi keluhan warga tanjab barat dikarnakan tabung gas 3 kgmulai mengalami kelangkaan.Bahkan, harga pertabung yang dijual kepada konsumen menjayhi dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditentukan oleh Pertamina.

Terkait hal tersebut, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Kabupaten Tanjung Jabung Barat, saat ditemui awak media mengatakan,pihaknya menduga adanya kelangkaan gas Elpiji 3 kg diduga adanya permainan oknum dengan langkah dan mahalnya gas elpiji 3 kg(Melon) di Tanjabbar.

Selain itu,pihak YLKI juga telah banyak menerima laporan terkait dengan adanya penjualan gas LPG 3 kg yang dijual dengan harga di atas HET.

Ditambahkannya, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak pertamina dan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Tanjabbar terhadap hal ini.

” Di medsos juga kita pantau ada keluhan masyarakat, kalau ada pangkalan yang malam datang stok gas, besok paginya sudah habis. Ini yang akan kita tindak lanjuti,” Ujar Hamka. Senin (20/5/20).

Diakuinya, bahwa ditengah wabah Covid 19 ini, beberapa oknum yang bermain dan memanfaatkan dengan menumpuk gas, bahkan menjual harga Gas dengan harga yang terbilang cukup mahal, di atas Rp 20 ribu.

” Kalau dijual lebih dari 20 ribu, melebihi harga het. Itu sudah tidak wajar,” Tegasnya.

Menurutnya jika harga Gas LPG dijual dengan harga het, ini cukup membantu masyarakat miskin ditengah Covid 19.

” Seharusnya masyarakat terbantu jika harga gas murah, sekarang dengan gas mahal dan dikatakan langka jadi menambah beban masyarakat miskin,” Jelasnya.

Disisi lain, diungkapkan oleh Hamka bahwa saat ini kondisi gas tidak lah langkah. Namun katanya ada oknum yang mendistribusikan ke daerah lain, artinya didistribusikan tidak diperuntukan untuk orang yang seharusnya mendapatkan gas elpiji 3kg.

” Keluhan masyarakat yang mengatakan bahwa gas langka kemudian gas mahal saya pastikan bahwa sebenarnya gas tidak langka. Artinya apa ada oknum yang bermain apalagi di saat covid 19 ini,” Tegasnya.

” Keluhan masyarakat ini jadi pertanyaan, bahkan jika yang mengeluhkan ini kan kebanyakan warga tanjabbar, jadi kami bahkan menduga gas ini dijual ke daerah lain,” Sambungnya.

Sementara itu, terhadap laporan dan pemantauan selama ini, saat ditanyakan apakah agen dan pangkalan yang ada di Tanjabbar melakukan modus yang sama dengan menaikan harga karena gas langka.

Ia menyebutkan memang sebagian besar pangkalan disinyalir memanfaatkan momen covid 19 ini untuk menaikan harga.

Terhadap hal tersebut pihaknya akan mengusulkan untuk melakukan penutupan oleh pihak pertamina dan berkoordinasi dengan Diskoperindag. Pihaknya akan meminta untuk ditindak tegas dengan melakukan penutupan.

” Agen gas atau pangkalan gas yang menjual di atas harga het, kami pastikan bahwa pada bulan puasa ini akan di tutup. Ini yang akan kita koordinasikan dengan pertamina dan Koperindag. Jadi kami minta untuk agen dan pangkalan jangan mainin harga,” Tegasnya.(by)

Comments

comments

Penulis: 
    author

    Posting Terkait