JAMBI – Gubernur Jambi Dr. H. Al Haris, S.Sos, MH bersama Wakil Menteri Tenaga Kerja RI Afriansyah Noor dan Direktur Operasional PT. Taspen (Persero) Ariyadi melakukan Launching Pelaksanaan Pembayaran Pensiun Tanpa Dokumen kepada ASN yang telah mencapai batas usia pensiun di wilayah Jakarta, Sumbagsel dan Sulampua, Sabtu (18/11/2023), bertempat di Hotel BW Luxury Kota Jambi. Selain pelaksanaan launching juga dilaksanakan Pendidikan Etika Pelayanan kepada Frontliner PT. Taspen (Persero).
Dalam sambutannya Gubernur Al Haris menyatakan bahwa PT. Taspen (Persero) yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang diamanahkan untuk mengelola asuransi tabungan hari tua dan dana pensiun bagi ASN dan Pejabat Negara dengan harapan nantinya kesejahteraan pegawai negeri dan keluarganya dapat meningkat pada saat mengakhiri pengabdiannya kepada negara. “Taspen sudah memiliki sangat banyak produk- produk yang memudahkan para pensiunan ke depan dalam mengurus hak-haknya termasuk juga bagaiman mereka menyiapkan diri mereka untuk pensiun,” ujar Gubernur Al Haris.
Menurut Gubernur Al Haris, melalui peran tersebut menjadi motivasi PT. Taspen (Persero) untuk berupaya memberikan pelayanan dan program asuransi sosial bagi ASN dan Pejabat Negara dengan lebih baik. Wujud komitmen tersebut adalah dengan senantiasa meningkatkan layanan bagi Aparatur Sipil Negara dan Pejabat Negara melalui berbagai macam inovasi layanan, sehingga kualitas layanan terus meningkat, yang pada akhirnya tercapai kesejahteraan Aparatur Sipil Negara yang berkelanjutan.
“Taspen sudah banyak punya menu-menu yang bisa mendukung mereka pensiun nanti, tidak hanya mengandalkan uang pensiun saja tetapi dia bisa melakukan inovasi, nanti banyak sekali produk bagi ASN. ASN kita yang besar ini sudah waktunya mereka juga melakukan inovasi. Kalau dulu hanya mengandalkan uang pensiuan dan taspennya saja maka ini mulai banyak sekali menu- menu yang bisa menambah pundi-pundi mereka . Ketika memasuki masa pensiun nanti Taspen juga memberikan pelatihan kepada mereka persiapan untuk pensiun nantinya, sehingga nanti ketika mereka pensiun masih sehat bisa berwirausaha, artinya sebelum pensiun mereka sudah mengambil langkah- langkah apa nanti untuk kesibukannya,” kata Gubernur Al Haris.
Dalam kesempatan tersebut Gubernur Al Haris juga menyiapkan rancangan strategis bersama Taspen untuk menandatangani MoU bagi tenaga P3K. “Akan ada MoU dengan Tapsen yang kami pikirkan untuk tenaga P3K, kami juga memikirkan berapa ribu ke depannya ini tenaga P3K, jangan sampai nanti mereka habis konrtrak sebagai P3K nya umur 60 tahun nanti mereka bingung, apalagi nanti P3K sementara tidak ada hak pensiun, jadi mereka harus pandai-pandai mengelolanya, harus bisa menyisihkan di Taspen nanti dibikin usaha nanti dan ketika pensiun nanti akan ada pensiun mereka,” kata Gubernur Al Haris.
Sementara itu, Wakil Menteri Tenaga Kerja RI , Afriansyah Noor menyatakan bahwa untuk memastikan peserta Taspen dapat menerima manfaat program Taspen dengan tepat waktu, Taspen selalu meningkatkan pelayanan dengan berbagai inovasi. “Dan PT. Taspen berkolaborasi dengan Bank Mandiri melakukanbeberapa inovasi yang dikembangkan oleh Taspen untuk meningkatkan kesejahteraan ASN, diantaranya adalah memberikan peningkatan pelayanan kepada ASN dan pejabat negara serta pensiunan secara proaktif tanpa diurus dan tanpa kehadiran peserta datang langsung dicairkan oleh PT. Taspen dengan digitalisasi, dan yang kedua adalah wirausaha pintar yaitu inovasi untuk memberdayakan ASN dan pensiunan dalam berusaha untuk meningkatkan ekonominya yaitu pelatihan permodalan serta pemasaran,” ujar Wamen.
“Inovasi-inovasi dikembangkan PT. Taspen dapat diimplementasikan dengan tidak optimal jika tidak ada dukungan sumber daya manusia yang tangguh, andal dan profesional. Untuk itu saya sangat mengapresiasi atas pelaksanaan pendidikan etika pelayanan untuk Frontline yang dilakukan PT. Taspen. Pendidikan etika layanan merupakan landasan utama dalam bentuk karakter dan sikap profesional dalam berbagai bidang. Pelayanan etika bukan hanya sekedar seperangkat aturan yang harus diikuti tetapi sebuah komitmen untuk memberikan pelayanan yang berkualitas adil dan mengedepankan nilai-nilai moral, etika pelayanan sebaiknya dijunjung tinggi dan diterapkan sepanjang waktu dalam berbagai konteks dan situasi,” lanjut Wamen.
Wamen juga mengharapkan pelatihan ini tidak hanya berlaku dalam keadaan tertentu melainkan merupakan prinsip yang harus dipegang teguh sepanjang perjalanan individu atau organisasi untuk memberikan pelayanan kepada orang lain atau masyarakat. “Melalui kegiatan ini dapat meningkatkan pemahaman kita akan pentingnya pelayanan etika dalam menjalankan tugas dan fungsi kita masing-masing dan memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya selama kegiatan ini berlangsung, sampaikan pendapat tanyakan hal-hal yang belum jelas dan berdiskusilah secara aktif,” pungkas Wamen. (*)