JAMBI – H. Bakri, Anggota DPR RI, Komisi V, dari PAN, 09 Februari 2021 lalu kembali mensosialisasikan 4 Pilar Kebangsaan di daerah pemilihan (dapil) Provinsi Jambi.
Kali ini fondasi negara berbendera merah putih yang dikenal dengan istilah empat pilar kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika, disosialisasikan oleh H. Bakri, di Desa Tanjung Lanjut, Kecamatan Sekernan, Kabupaten Muaro Jambi.
Sekda Jangning, mewakili Bupati Muaro Jambi, Hj. Masnah Busro, para pejabat pemerintah daerah sampai ketingkat kelurahan dan desa dalam kecamatan setempat juga ikut hadir mendampingi H. Bakri, menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai wakil rakyat menyampaikan unsur-unsur yang terkandung didalam 4 Pilar Kebangsaan tersebut. ” Saya juga mengucapkan terima kasih kepada saudara saya para tokoh masyarakat, tokoh agama, pemuda, alim ulama para cerdik pandai sudah meluangkan waktunya untuk hadir dalam sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan ini, ” ungkap H. Bakri.
Seperti biasa politisi senior PAN tiga periode menjadi Anggota DPR RI dari Jambi yang notabenenya juga menjabat sebagai Ketua DPW PAN Provinsi Jambi, ini menerangkan salah satu faktor pendukung kuatnya benteng pertahanan negara adalah adanya empat pilar kebangsaan.
Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara kata dia adalah kumpulan nilai-nilai luhur yang harus dipahami seluruh masyarakat. “Sangat tepat jika semua elemen hadir bersama kami karena 4 pilar kebangsaan inilah
menjadi panduan dalam kehidupan ketatanegaraan untuk mewujudkan bangsa dan negara yang adil, makmur, sejahtera dan bermartabat. Setiap warga negara Indonesia harus memiliki keyakinan bahwa empat pilar tersebut adalah prinsip moral keIndonesiaan yang memandu tecapainya kehidupan bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur, ” tegas H. Bakri. (Opi)
 Provinsi Jambi. Kali ini fondasi negara berbendera merah putih yang dikenal dengan istilah empat pilar kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika, disosialisasikan oleh)
